Wednesday

Hubungan Bapa dan Putera


BAPA MENGENAL DAN DIKENAL PUTERANYA



Source: http://onebigphoto.com/lions-father-and-son/father-and-son-lions/

Akulah gembala yang baik dan Aku mengenal domba-domba-Ku dan domba-domba-Ku mengenal Aku. Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku,
— Yohanes 10:14,27
Membaca:
Bacalah Yohanes 10:1-42 dengan sikap hati yang berdoa untuk menerima pencerahan dari Allah dalam perjalanan hari ini.
Merenungkan:
S
ebagai seorang Putera, Yesus sangat mengenal Bapa-Nya dan melakukan kehendak Bapa-Nya. Ia mengatakan:
Semua telah diserahkan kepada-Ku oleh Bapa-Ku dan tidak seorangpun mengenal Anak selain Bapa, dan tidak seorangpun mengenal Bapa selain Anak dan orang yang kepadanya Anak itu berkenan menyatakannya. (Matius 11:27)
"Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya. (Yohanes 4:34)
Yesus menjadi Bapa bagi murid-Nya karena ia menjadi teladan, mengasihi dan mengajar mereka dengan hikmat surgawi serta contoh nyata dalam hidup. Yesus sangat mengenal karakter murid-Nya satu-persatu. Ia bahkan memberi nama khusus kepada 3 murid terkasih sesuai dengan kepribadian mereka. Terhadap Simon yang impulsif / suka berubah-ubah, Yesus meneguhkan dengan memberi nama Petrus (Petros /Batu Karang) (Mrk. 3:16; Luk 6:14). Terhadap Yakobus dan saudaranya Yohanes yang berkarakter kuat dan sangat aktif, Ia memberi nama Boanerges; artinya anak-anak Guruh (Mrk. 3:17).
Karena sering berkomunikasi dan berinteraksi bersama, maka hubungan mereka menjadi kuat. Para murid menjadi mengerti kebiasaan-kebiasaan Yesus dalam makan dan minum, berdoa, mengajar, serta kesukaan-Nya menggunakan berbagai perumpamaan. Hubungan yang terbentuk ini akan memudahkan dalam proses pemberdayaan murid-murid Yesus sehingga pada waktunya mereka juga akan dipercayakan melaksanakan visi dan misi Allah.
Seorang Bapa yang baik mengenal puteranya. Ia tahu sifat, karakter / watak, kekuatan, kelemahan, kesukaan dan ketidaksukaan puteranya. Ia akan bertindak sesuai dengan pengetahuan yang ada padanya, sehingga hubungan yang berjalan dapat membuahkan hasil yang efektif.
Seorang Putera juga wajib mengenal Bapanya. Dengan kehadiran Bapanya ia akan mengetahui kepribadian dan karakter Bapanya. Ia juga akan mengetahui prinsip dan nilai yang diyakini Bapanya. Dengan demikian sebagai anak ia bisa menyenangkan hati Bapanya. Dan hati seorang Bapa yang disenangkan akan memberikan segala sesuatu yang diperlukan seorang anak untuk bertumbuh dan berkembang maksimal. Sehingga sangat masuk akal jika karakter seorang Putera tidak akan jauh dari Bapanya.
Mari kita renungkan:
•         Apakah kita sudah mengenal anak kita atau orang yang kita bimbing dengan benar? (kekuatan / kelemahan, ketakutan dan frustrasi; serta tahu kapan membawa mereka ke air tenang/menghibur dan kapan mendorong mereka).
•         Apakah mereka mengetahui prinsip dan nilai yang diyakini kita sebagai seorang Bapa? (Karena mereka dibentuk oleh kehadiran, kepribadian dan karakter kita).
Melakukan:
Cobalah mencari tahu sehingga prinsip saling mengenal ini bisa berjalan (misalnya: mengenal tipe personality mereka, mengenal bahasa kasih mereka, tahu kebiasaan, kesukaan / ketidaksukaan mereka), dsb.
Membagikan:
Bagikan kepada anggota keluarga, anggota kelompok sel dan teman-teman Anda tentang pengalaman Anda dalam saling memahami satu-sama lain.

About Stephanus Tedy

About Stephanus Tedy

Visitor Counter

Copyright © 2004-2024