Monday

9 Hal yang Dilakukan Orang Sukses dengan Cara yang Berbeda

 



“It's not who I am underneath, but what I do that defines me.”
– Batman in Batman Begins (2005) movie.




MENGAPA ANDA BERHASIL dalam mencapai beberapa tujuan Anda, tetapi tidak untuk tujuan yang lain? Jika Anda tidak yakin, banyak juga orang seperti Anda: kebingungan. Bahkan orang yang brilian dan sangat berprestasi pun, ternyata ditemukan cukup buruk ketika harus memahami mengapa mereka berhasil atau gagal. Jawaban intuitif — bahwa Anda lahir dengan predisposisi tertentu terhadap bakat tertentu dan kekurangan bakat di bidang lain — sebenarnya hanyalah bagian kecil dari teka-teki tersebut. Bahkan, puluhan tahun penelitian tentang pencapaian menunjukkan bahwa orang-orang sukses mencapai tujuan mereka bukan hanya karena siapa mereka, tetapi lebih sering karena apa yang mereka lakukan.


1. Jadilah Spesifik

Ketika Anda menetapkan tujuan untuk diri sendiri, cobalah untuk menjadi sejelas mungkin. "Kurangi berat badan 3 kilogram" adalah tujuan yang lebih baik daripada hanya "mengurangi berat badan," karena memberikan gambaran yang jelas tentang seperti apa kesuksesan itu. Mengetahui dengan tepat apa yang ingin Anda capai membuat Anda termotivasi hingga Anda dapat mencapainya. Selain itu, pikirkan tentang tindakan-tindakan khusus yang perlu dilakukan untuk mencapai tujuan Anda. Hanya berjanji untuk "makan lebih sedikit" atau "tidur lebih banyak" terlalu samar — jadilah jelas dan tepat. Pernyataan "Saya akan tidur pukul 10 malam di hari Senin sampai Jum’at" tidak meninggalkan ruang untuk keraguan tentang apa yang perlu Anda lakukan, dan apakah Anda benar-benar melakukannya.

2. Manfaatkan Kesempatan untuk Bertindak atas Tujuan Anda

Mengingat betapa sibuknya sebagian besar dari kita, dan betapa banyak tujuan yang harus kita lakukan sekaligus, tidak mengherankan bahwa secara rutin kita melewatkan kesempatan untuk bertindak untuk mencapai suatu tujuan karena kita hanya gagal memperhatikannya. Apakah Anda benar-benar tidak punya waktu untuk berolahraga hari ini? Apakah Anda benar-benar tidak ada kesempatan sama sekali untuk menelepon balik? Mencapai tujuan Anda berarti menangkap kesempatan-kesempatan ini sebelum mereka lolos dari jari Anda.

Untuk memanfaatkan momen, sebelumnya putuskan kapan dan di mana Anda akan melakukan setiap tindakan yang ingin Anda lakukan. Sekali-lagi, sejelas mungkin (misalnya, "Jika hari Senin, Rabu, atau Jumat, saya akan berolahraga selama 30 menit sebelum bekerja."). Studi menunjukkan bahwa perencanaan semacam ini akan membantu otak Anda mendeteksi dan menangkap peluang ketika muncul, meningkatkan peluang kesuksesan Anda sekitar 300 persen.

3. Ketahui Persis Seberapa Jauh Anda Masih Harus Berjalan

Mencapai setiap tujuan juga memerlukan pemantauan kemajuan Anda yang jujur dan teratur — jika tidak oleh orang lain, maka oleh diri Anda sendiri. Jika Anda tidak tahu seberapa baik Anda berprestasi, Anda tidak bisa menyesuaikan perilaku atau strategi Anda sesuai kebutuhan. Periksa kemajuan Anda secara teratur — mingguan, atau bahkan harian, tergantung pada tujuan tersebut.

4. Jadilah Optimis Realistis

Ketika Anda menetapkan sebuah tujuan, berilah banyak pikiran positif tentang seberapa mungkin Anda akan mencapainya. Percaya pada kemampuan Anda untuk berhasil sangat membantu dalam menciptakan dan mempertahankan motivasi Anda. Tetapi apapun yang Anda lakukan, jangan meremehkan seberapa sulitnya mencapai tujuan Anda. Kebanyakan tujuan yang layak dicapai membutuhkan waktu, perencanaan, usaha, dan ketekunan. Studi menunjukkan bahwa berpikir bahwa segala sesuatu akan datang kepada Anda dengan mudah dan tanpa usaha membuat Anda tidak siap menghadapi perjalanan yang akan datang, dan secara signifikan meningkatkan kemungkinan kegagalan.

5. Fokus pada Peningkatan yang Lebih Baik (Better), Lebih Daripada Sekadar Menjadi Baik (Good)

Percaya bahwa Anda memiliki kemampuan untuk mencapai tujuan Anda penting, tetapi begitu juga percaya bahwa Anda bisa mendapatkan kemampuan tersebut. Banyak dari kita percaya bahwa kecerdasan kita, kepribadian kita, dan kemampuan fisik kita tetap — bahwa tidak peduli apa yang kita lakukan, kita tidak akan membaik. Akibatnya, kita fokus pada tujuan yang semua tentang membuktikan diri, daripada mengembangkan dan memperoleh keterampilan baru.

Untungnya, puluhan tahun penelitian menyarankan bahwa kepercayaan pada kemampuan yang tetap adalah sepenuhnya salah — kemampuan dari semua jenis sangatlah lentur. Menerima kenyataan bahwa Anda bisa berubah akan memungkinkan Anda membuat pilihan yang lebih baik, dan mencapai potensi penuh Anda. Orang-orang yang tujuannya adalah untuk menjadi lebih baik, daripada tentang menjadi baik, menghadapi kesulitan dengan mudah dan menghargai perjalanan sama banyaknya dengan tujuan akhir.

6. Miliki Semangat Gigih

Semangat Gigih adalah kemauan untuk berkomitmen pada tujuan jangka panjang dan untuk bertahan di tengah kesulitan. Studi menunjukkan bahwa orang-orang yang bersemangat mendapatkan lebih banyak pendidikan seumur hidup mereka dan mendapatkan nilai GPA yang lebih tinggi di perguruan tinggi. Semangat giigh ini juga dapat memprediksi calon siswa mana yang akan bertahan di tahun pertama yang melelahkan di Akademi Angkatan Darat.

Berita baiknya adalah, jika Anda tidak terlalu bersemangat sekarang, ada sesuatu yang bisa Anda lakukan. Orang-orang yang kekurangan semangat lebih sering daripada tidak percaya bahwa mereka hanya tidak memiliki kemampuan bawaan yang dimiliki orang sukses. Jika itu menggambarkan pemikiran Anda sendiri . . . baik, tidak ada cara untuk mengatakannya dengan baik: Anda salah. Seperti yang saya sebutkan sebelumnya, usaha, perencanaan, ketekunan, dan strategi yang baik adalah apa yang benar-benar diperlukan untuk berhasil. Menerima pengetahuan ini tidak hanya akan membantu Anda melihat diri Anda dan tujuan Anda lebih akurat, tetapi juga akan membantu sekali untuk semangat gigih Anda.

7. Bangun Otot Kemauan Anda

"Otot" kontrol diri Anda sama seperti otot lain di tubuh Anda — ketika tidak mendapatkan banyak latihan, itu menjadi lemah dari waktu ke waktu. Tetapi ketika Anda memberinya latihan teratur dengan memanfaatkannya secara baik, itu akan tumbuh lebih kuat dan lebih kuat, dan lebih mampu membantu Anda mencapai tujuan Anda dengan sukses.

Untuk membangun kemauan, hadapi tantangan yang mengharuskan Anda melakukan sesuatu yang sejujurnya tidak ingin Anda lakukan. Berhenti makan camilan tinggi lemak, lakukan 100 sit-up sehari, berdiri tegak ketika Anda menemukan diri Anda membungkuk, cobalah untuk mempelajari keterampilan baru. Ketika Anda merasa ingin menyerah, menyerah, atau hanya tidak peduli — jangan. Mulai dengan hanya satu kegiatan, dan buatlah rencana untuk bagaimana Anda akan menangani masalah ketika terjadi ("Jika saya ingin camilan, saya akan makan satu potong buah segar atau tiga potong buah kering."). Akan sulit di awal, tetapi akan menjadi lebih mudah, dan itulah tujuannya. Saat kekuatan Anda bertambah, Anda dapat menghadapi lebih banyak tantangan dan meningkatkan latihan kontrol diri Anda.

8. Jangan Bergantung pada Nasib

Tidak peduli seberapa kuat otot kemauan Anda menjadi, penting untuk selalu menghormati fakta bahwa itu terbatas, dan jika Anda terlalu memaksanya, Anda akan sementara kehabisan tenaga. Jangan mencoba mengambil dua tugas yang menantang sekaligus, jika Anda bisa menghindarinya (seperti berhenti merokok dan diet pada saat yang sama). Dan jangan menempatkan diri Anda dalam bahaya — banyak orang terlalu percaya diri dalam kemampuannya untuk menahan godaan, dan sebagai hasilnya mereka menempatkan diri mereka dalam situasi di mana godaan melimpah. Orang sukses tahu untuk tidak membuat mencapai tujuan lebih sulit dari yang sudah ada.

9. Fokus pada Apa yang Akan Anda Lakukan, Bukan Apa yang Tidak Akan Anda Lakukan

Apakah Anda ingin berhasil menurunkan berat badan, berhenti merokok, atau menahan temperamen buruk Anda? Maka rencanakan bagaimana Anda akan menggantikan kebiasaan buruk dengan kebiasaan baik, daripada hanya fokus pada kebiasaan buruk itu sendiri. Penelitian tentang penekanan pikiran (misalnya, "Jangan berpikir tentang beruang putih!") telah menunjukkan bahwa mencoba menghindari sebuah pemikiran membuatnya lebih aktif dalam pikiran Anda. Hal yang sama berlaku ketika berbicara tentang perilaku — dengan mencoba untuk tidak terlibat dalam kebiasaan buruk, kebiasaan kita justru diperkuat daripada rusak.

Jika Anda ingin mengubah kebiasaan Anda, tanyakan pada diri Anda sendiri, Apa yang akan saya lakukan sebagai gantinya? Misalnya, jika Anda mencoba mendapatkan kontrol atas kemarahan Anda dan berhenti meluapkan kemarahan, Anda mungkin membuat rencana seperti "Jika saya mulai merasa marah, maka saya akan mengambil tiga napas dalam-dalam untuk menenangkan diri." Dengan menggunakan napas dalam sebagai pengganti dari menyerah pada kemarahan Anda, kebiasaan buruk Anda akan terkikis seiring waktu hingga akhirnya menghilang sama sekali.

Semoga setelah membaca tentang sembilan hal yang dilakukan orang sukses dengan berbeda, Anda telah mendapatkan wawasan tentang semua hal yang telah Anda lakukan dengan benar sepanjang waktu. Lebih penting lagi, saya harap Anda dapat mengidentifikasi kesalahan yang telah menghentikan Anda, dan menggunakan pengetahuan itu untuk keuntungan Anda mulai sekarang. Ingat, Anda tidak perlu menjadi orang yang berbeda untuk menjadi orang yang lebih sukses. Tidak pernah tentang siapa Anda, tetapi tentang apa yang Anda lakukan.

 



 

Source: Heidi Grant Halvorson, PhD, is a social psychologist and Associate Director of the Motivation Science Center at Columbia Business School. Article on HBR’s 10 Must Read on High Perfomance, Harvard Business School Publishing Corp., Boston, Massachusetts, 2022.

Tuesday

Personal Power dan Inter-Personal Power

 


Dalam hidup sehari-hari Anda memerlukan kuasa (power) untuk melakukan pekerjaan Anda. Apalagi jika keberhasilan pekerjaan Anda tergantung pada orang lain; baik atasan, bawahan, rekan sekerja atau pihak di luar perusahaan seperti supplier, pelanggan, dan pihak-pihak lainnya.

Bagaimana cara untuk mendapatkan kuasa tanpa harus memiliki jabatan lebih tinggi atau tanpa harus memberikan uang atau hadiah barang kepada orang yang Anda ingin pengaruhi sehingga mereka dengan sukarela mau mengikuti kemauan Anda yang berujung pada keberhasilan pekerjaan Anda?

Jangan kuatir, Anda dapat mengembangkan masing-masing sumber kuasa interpersonal berikut:

 

1. Kuasa Keahlian (Expert Power):

Jadilah sekompeten mungkin dalam aspek-aspek kunci pekerjaan Anda. Pelajari sebanyak mungkin tentang apa yang menjadi tanggung jawab Anda setiap hari.

Contoh: Jika Anda seorang perwakilan layanan pelanggan, pelajari segala hal yang dapat Anda ketahui tentang kebutuhan pelanggan, layanan dan produk organisasi, serta kebijakan organisasi untuk menyelesaikan masalah pelanggan. Prinsip yang sama berlaku untuk setiap pekerjaan, apakah Anda seorang auditor, tenaga penjualan, analis, asisten, atau programmer.

Belajar sebanyak mungkin dan menjadi "orang yang dituju" (yaitu, rekan kerja, pelanggan, dan supervisor datang kepada Anda untuk mendapatkan jawaban atas masalah mereka).

 

2. Kuasa Penghargaan (Reward Power):

Hargai orang-orang di sekitar Anda dengan cara non-finansial. Anda dapat menghargai rekan kerja, pelanggan, dan lainnya tanpa harus memberikan uang dan promosi kepada mereka.

Contoh: Jika Anda melihat beberapa rekan kerja yang bekerja sepanjang akhir pekan untuk menyelesaikan tugas penting tepat waktu, Anda dapat memberi tahu supervisor mereka tentang betapa keras mereka bekerja untuk menyelesaikan pekerjaan. Anda memberikan penghargaan tidak langsung kepada rekan Anda. Biasanya lebih berbobot jika pihak ketiga (dalam hal ini, Anda) memberikan pujian yang tidak diminta tentang kerja keras orang lain (rekan Anda).

 

3. Kuasa Referensi:

Jika Anda pandai berhubungan dengan orang lain, maka gunakanlah. Jika orang-orang akan menggambarkan Anda sebagai orang yang berpengaruh atau selalu bisa mendapatkan apa yang Anda inginkan, maka Anda sudah memiliki kuasa referensi.

Kuasa ini dapat digunakan untuk:

Membujuk pelanggan untuk membeli layanan atau produk perusahaan Anda.

Meyakinkan supervisor Anda untuk meningkatkan anggaran bagian Anda di departemen.

Jika Anda sedang dalam proses menjadi lebih persuasif, lanjutkan untuk membangun keterampilan ini. Cara yang baik untuk membangun kuasa referensi Anda adalah dengan mengamati bagaimana seseorang yang sudah memiliki kuasa jenis ini menggunakannya untuk menyelesaikan sesuatu dalam organisasi. Orang ini dapat menjadi panutan dan dengan pengamatan dan latihan, Anda juga bisa menjadi lebih berpengaruh terhadap orang-orang di sekitar Anda.

Ingat, membangun kuasa interpersonal membutuhkan waktu dan usaha. Jangan berharap untuk menjadi "raja atau ratu kantor" dalam semalam. Gunakan kuasa Anda dengan bijaksana. Jangan pernah menyalahgunakannya untuk keuntungan pribadi Anda sendiri. Fokuslah pada membangun hubungan positif dengan orang lain. Ini adalah dasar dari semua kuasa interpersonal.

Remember, Be The Best All You Can Be!

Semoga bermanfaat!

 

 TED21022024

 


Wednesday

Puisi Saran Buat Presiden Indonesia Tercinta Bapak Jokowi Di Kala Wabah Corona

(ANTARA FOTO/HAFIDZ MUBARAK A)


Wahai Presiden kita tercinta,
Jangan bingung dan terpana.
Pakailah logika dan selalu teliti data.
Inilah hikmat dari Yang Kuasa.

Kami hanya ingin asa 
dan solusi nyata di tengah wabah corona yang mendunia.
Bicara dan bertindaklah berdasarkan data, fakta dan realita.
Bukan hanya karena prasangka, 

ingin menenangkan 
dan mulut beretorika.

Perut rakyat sudah merana dan mulut menganga tanpa kata.
Sendiri dan anak-anak mau makan apa.
Boro-boro mau kerja dan sekolah dari rumah.

Pakailah logika dan selalu teliti fakta.

Bandingkan data kematian sekarang dan rata-rata tahun-tahun sebelumnya.
Sebelumnya nyawa manusia tiap hari melayang oleh berbagai karena,
bukan hanya oleh virus corona.

Jangan termakan oleh media yang cuma cari berita dan oplah.

Apakah rata-rata jumlah total kematian di periode yang sama selama sepuluh tahun terakhir lebih kecil dibandingkan sekarang?

Pakailah logika. 

Siapa yang paling diuntungkan dari Coronanisasi peristiwa ?

Dalam sejarah dunia dari zaman purbakala, 
dimanapun negara dan pemerintah sebagai pengelola 
menerima pajak dari rakyatnya, 
bukan sebaliknya.

Negara dan para pemimpin di seluruh dunia pasti mati gaya, 
jika tanpa pemasukan pajak 
harus kasih makan rakyat jelata 
walau cuma beberapa bulan sahaja.

Hutang negara akan membahana 
dan tujuh turunan tak bisa menebusnya.
Apakah mau menggadaikan negara tercinta 
oleh karena cuma corona ?
Bukankan tidak menutup kemungkinan kelak 
masih ada mutasi corona atau virus lain yang tidak diketahui kita semua ?

Apalagi para pengusaha; 
tanpa penjualan dan income 
mana mungkin bayar gaji dan THR pegawainya.
Memangnya bayar pakai retorika?


Salah satu kebodohan terbesar di dunia adalah 

berhutang selamanya untuk bayar gaji yang sementara.
Semua negara didunia digadaikan pun akan percuma.
Inilah akibat keserakahan manusia yang merusak tatanan alam dan ulah elit dunia.

Pakailah akal sehat dan logika wahai para pemuka.

Jalan di depan kita masih sangat panjang, 
tidak rata 
dan tak bisa terencana.

Siapa yang dapat meramalkannya 

kecuali oleh niat jahat para pelaku 
yang memang merencanakan sebelumnya?

Bertobatlah 
dan lakukan aktivitas ekonomi seluruhnya seperti biasa.
Aktivitas ekonomi dan produksi aktif semuanya 
tapi dengan prinsip jaga keselamatan diri dan sesama.

Jadi semua bisa makan, 
tanpa mengakibatkan huru-hara 
apalagi malapetaka.

Semua pakai sarung tangan pelindung jari 
dan masker melindungi hidung, mulut 
dan google pelindung mata.

Salam gaya Tionghoa 
paling aman sedunia.

Gunakan jarak tertata.


Jika rakyat membantah karena tak punya 
dikasih alatnya.

Sebarkan informasi jaga diri dan sesama dengan gaya propaganda.

Jika sudah dikasih tahu masih keras kepala: 
1. didenda, 
2. rotan bagi yang muda dan 
3. penjara berbicara.

Jika korupsi bansos hukuman mati 

dan organ tubuhnya disumbangkan buat orang yang lebih memerlukannya.

Sebarkan informasi jaga diri dan sesama dengan gaya propaganda.

Lakukan aktivitas yang produktif dan personal safety sampai vaksin tersedia.

Hindari kegiatan tak berguna dan hura-hura.

Sebarkan informasi jaga diri dan sesama dengan gaya propaganda.

Semoga Tuhan Yang Maha Esa mengampuni kita semua 
dan melimpahi kasih karunia-Nya.

Jayalah Indonesia.

Amin. 
Amin. 
Amin.

Stephanus Tedy Rozali
Penyair dadakan karena kebijakan Work From Home dari Pemerintah

Note:
media: bad news is good news; 
fear news is gold; 
war is platinum 
and war againts unseen / pandemi is diamond.




Premis dasar:

  • Pakai logika dan akal sehat (perilaku ini sudah terbukti dalam sejarah sudah sangat banyak menyelamatkan umat manusia sejak zaman purbakala sampai sekarang);
  • Pihak yang dikarantina adalah yang sakit bukan yang sehat (perilaku yang pakai akal sehat).
  • Pihak yang dikarantina adalah yang sehat dan yang sakit melalui PSBB dan Lock-Down (perilaku kebingungan dan ketakutan).
  • Jika terapkan Lockdown dan PSBB, dampak ekonomi, sosial dan psikologis akan semakin membolasalju. 
  • Jika semua dikarantina, berapa besar dana yang harus dikeluarkan dan apakah pemerintah sanggup menalangi tanpa meminjam dari pihak lain?
  • Jika arus ekonomi nasional berhenti, mayoritas negara akan jatuh tenggelam dalam hutang dan digadaikan (diambil alih oleh pihak asing yang memberi pinjaman).
  • Worst case scenario: Asumsikan jumlah pasien positif corona di Indonesia membengkak menjadi 1 juta, yaitu 0,37% dari total penduduk. Masak harus mengorbankan yang 99,63% dengan berhutang kepada donatur dan menggadaikan Indonesia hanya mengikuti rasa takut dan kebingungan kita?
  • Remember, People will die anyway, with or without corona and other disease that would be arise in the future.





Tuesday

ALL ABOUT FAMILY BUSINESS (#5): 5 DIMENSI INTERNAL PERUSAHAAN




5 Dimensi Internal Perusahaan





Analisa 5 dimensi internal perusahaan adalah analisa untuk memahami dasar untuk membangun organisasi. Sangat berguna khususnya dalam memfokuskan upaya ke area mana nilai-nilai keluarga diyakini memiliki pengaruh; terutama dalam praktik aktivitas bisnis keluarga sehari-hari.

Kelima dimensi itu adalah:

1.    Relasi / Jaringan Kerja (Networking). Proses pembagian informasi yang mendalam dan mengembangkan hubungan yang kuat baik di dalam keluarga dan sistem lingkungan bisnis/industri.
Perusahaan keluarga yang sukses akan berhasil dalam mengembangkan jaringan bisnis dan akan menjadikan jaringan ini sebagai basis interaksi dengan dunia luar. Jaringan ke luar perusahaan ini biasanya dipelihara dan berhubungan langsung dengan kepentingan perusahaan. Jika hubungan sangat baik, seringkali informasi akan diperoleh lebih dulu dan mendapatkan delivery lebih awal. Jaringan yang tidak berjalan baik biasanya dihentikan dan diganti dengan relasi pihak lain yang lebih baik.
Kadangkala ada yang membuat jaringan  bukan berdasarkan strategi bisnis tertentu melainkan berdasarkan kesamaan geografis atau kesamaan iman atau nilai-nilai. Contohnya di Indonesia pengusaha dari Sumatera Utara/Medan cenderung untuk membentuk jaringan bisnis yang cukup kuat karena memiliki nilai-nilai, asal daerah, budaya dan bahasa yang hampir sama. Dalam prosesnya, komunikasi yang saling terbuka akan menimbulkan kepercayaan. Dapat dipercaya (trust) dalam bisnis menjadi nama baik (goodwill) dan merupakan salah satu keunggulan bersaing dari perusahaan keluarga ketika berkiprah dalam industri.  Tidak jarang komunikasi yang sudah berjalan dengan sangat baik akan diturunkan ke pimpinan perusahaan generasi berikutnya.
2.   Penyesuaian Tujuan (Goal alignment). Penyesuaian antara tujuan pribadi dan tujuan kelompok. Sebagai anggota keluarga, bekerja dengan perusahaan keluarga sendiri memiliki keuntungan yaitu kemampuan mengendalikan nasib sendiri. Anggota keluarga yang berkarir dalam perusahaan akan merasa ada ikatan batin yang membuat mereka mempunyai rasa memiliki (ownersip) yang lebih tinggi. Hal ini dapat berakibat juga kepada karyawan lain yang bukan anggota keluarga yang bekerja bersama-sama akan ikut terpengaruh dan mungkin juga mengikuti komitmen dan mengidentifikasikan diri dengan teladan langsung ini.  
Struktur organisasi yang fleksibel memudahkan akses karyawan ke senior manajemen dan pendiri / pemilik perusahaan yang pada gilirannya akan merasakan perasaan terkoneksi, merasa bagian dari keluarga besar dan tujuan yang sama.
3.   Kendali (Control). Identifikasi seberapa besar kekuasaan dan pengaruh yang ada dan terhadap perusahaan, dewan direktur dan para pemegang saham. Perumpamaan “Like Father, Like Son” dan “Air cucuran atap akan jatuh ke pelimbahan juga” tetap berlaku dalam segala bentuknya dalam perusahaan keluarga. Kebiasaan para pendiri sebelumnya akan menentukan dan mempengaruhi gaya kendali yang terjadi berikutnya.
Bisnis keluarga sering menghadapi ujian dalam pembuatan keputusan untuk menentukan siapa yang memegang keseimbangan antara kendali dan tangungjawab. Dapat dipegang oleh Pimpinan Tertinggi / Manajemen; atau Dewan Direktur; atau Wakil Pemegang Saham Mayoritas; atau kombinasi ketiganya. Setiap jenis dan kombinasi pemegang keseimbangan kendali dan tanggungjawab ini memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing.
Jika semua kendali dipegang Pimpinan tertinggi, maka konflik kepentingan pasti akan terjadi. Ingat kasus suap putera mahkota konglomerat Korea Selatan (chaebol) Samsung (Lee Jae-yong) yang terjadi baru-baru ini. [1]
Jika kendali diwakili oleh wakil pemegang saham mayoritas tetapi ia sendiri adalah pribadi yang dominan dari pihak keluarga, maka keputusan akan lebih mengarah kepada ambisi dan motivasi pribadi dibandingkan kepentingan para pemegang saham keseluruhan. Ingat kasus skandal seks dan korupsi yang menimpa Volkswagen tahun 2006-2007. [2]
Selain itu godaan lain  dalam kendali adalah ketika menentukan siapa yang akan masuk ke dalam senior manajemen angkatan berikutnya. Di Asia karena pola patrilinial, ada kebiasaan mengangkat anak laki-laki tertua menjadi senior manajemen padahal belum tentu ia mampu dan pantas (The Incompetent Son). Mungkin saja adiknya yang lebih kapabel. Tapi ia toh anak tertua.
Isu lain adalah nepotisme, yaitu mengangkat anggota keluarga masuk posisi senior karena ia semata-mata adalah anggota keluarga, bukan berdasarkan profesionalisme yaitu karakter, kemampuan, kesesuaian visi pribadi dengan visi perusahaan dan performance. Nepotisme akan memancing persaingan tidak sehat dan permusuhan antar anggota keluarga yang merasa dirinya berhak akan posisi senior sehingga akan timbul permainan politik yang dapat membahayakan nasib perusahaan dan memberikan citra buruk kepada masyarakat.
Ada sisi baik juga jika sudah menentukan siapa yang akan menjadi pimpinan penerus. Anak atau beberapa anak yang direncanakan akan menjadi penerus dari usia muda sudah diajak breakfast, makan malam, outing (keluar dan memeriksa pesaing langsung di lapangan), perjalanan bisnis, family gathering, bekerja setelah pulang sekolah dan magang. Semua kegiatan calon penerus adalah membicarakan, melakukan dan diarahkan oleh mentornya ke dalam bisnis keluarga. Dari aktivitas langsung ini akan terlihat apakah anak tersebut benar-benar pantas menjadi penerus. Taipan Indonesia DR. Mochtar Riady sudah mengaplikasikan metode ini kepada James Riady ketika James (yang bukan anak tertua ) saat itu masih berusia sangat muda.
4.   Jangka Waktu (Time Frame). Komitmen jangka panjang terhadap investasi yang sudah dilakukan oleh bisnis keluarga dan strategi bisnisnya. Disinilah terjadi perbedaan cukup jelas antara perusahaan keluarga dan perusahaan yang seluruhnya dimiliki publik. Perusahaan keluarga cenderung lebih beriorientasi jangka panjang. Pimpinan berpikir dalam skala generasi sehingga berpikir lebih jangka panjang dalam perencanaan dan membuat keputusan.
Seorang CEO di perusahaan publik yang menghadapi masa sulit tidak segan-segan mem-PHK banyak karyawan jika tindakan itu memang akan membuat harga saham melonjak dalam jangka pendek dan membuat pemegang saham senang. Tetapi pimpinan perusahaan keluarga lebih banyak timbang rasa untuk memecat karyawan apalagi jika karyawan itu sudah bergabung dengan setia sejak perusahaan mulai beroperasi.
Perusahaan keluarga di Asia melihat siklus pertumbuhan ekonomi cenderung dalam jangka panjang. Sehingga tidak terlalu terpengaruh oleh gejolak naik-turun harga saham perusahaan di pasar modal. Mereka berjalan di jalur median. Tidak sukses luar biasa di masa boom tapi tidak mati di masa sulit. Itulah sebabnya banyak perusahaan publik di Amerika dan Eropa yang berorientasi jangka pendek (3-4 tahun) dalam siklus pertumbuhan ekonomi dan belum mendapat profit/merugi, diambilalih oleh perusahaan keluarga Asia yang lebih berorientas jangka panjang (5-15 tahun). Tendensi jangka panjang ini akan membuat hubungan yang lebih baik dengan supplier, marketing channel dan menciptakan skala ekonomis dan kemakmuran dalam jangka panjang.
Tetapi fokus jangka panjang ada kelemahan juga yaitu menjadi agak lambat (lack of urgency), fokus pada kepemimpinan paternalistik atau otokratik khususnya jika pimpinan puncak memang dominan dan independen.
5.    Struktur Organisasi (Organizing Structure). Menggunakan kedua jenis kontrol (baik dan fleksibel) untuk mendukung filosofi bisnis keluarga sehingga dapat diaplikasikan dengan jelas dan mantap.
Dasar struktur organisasi perusahaan keluarga berawal dari saling percaya dan saling mendukung. Itulah sebabnya, pada masa-masa awal, pembagian tanggungjawab ditentukan menurut kondisi dan situasi yang terjadi di lapangan; bukan ditentukan sebelumnya. Sifatnya informal dan membaur.  Tetapi struktur organisasi ini hanya berfungsi efektif jika kapabilitas masing-masing individu cukup tinggi. Job descriptions menjadi tumpang tindih. Kelemahannya jika ada kesalahan, sulit menentukan siapa yang harus bertanggungjawab.
Kadangkala jika anggota keluarga banyak dan semuanya aktif, yang menjadi CEO dapat dilakukan bergantian, misalnya setiap 3 tahun. Sehingga dapat menimbulkan masalah loyalty bagi para karyawan di bawah mereka. Apalagi jika mereka memberikan arahan yang berbeda satu sama lainnya. 
Keputusan seringkali dibuat di meja makan dan bukan dalam meja meeting resmi. Jika masalah ini terus-menerus terjadi, akan memimbulkan konflik antar anggota keluarga, sehingga pekerjaan menjadi kurang fokus dan energi yang seharusnya untuk hal-hal produktif dipakai untuk menyelesaikan konflik.
Solusinya adalah mengundang konsultan dari luar untuk membantu membenahi struktur organisasi dan job descriptions. Konsultan dari luar akan memberikan pandangan dan arahan yang lebih obyektif bagi anggota keluarga yang terlibat sehingga diharapkan konflik yang berkaitan dengan pembagian tanggungjawab pekerjaan dapat dikurangi atau ditiadakan.



Monday

4 Langkah Meningkatkan Sogomi Anda




Sogomi (Leadership Presence):
4 Langkah Meningkatkan Sogomi Anda
Bayangkan situasi berikut: Antonius Junaidi adalah seorang Kepala Divisi Marketing yang sukses memimpin bawahannya melampaui target yang sudah ditetapkan CEO. Karena berhasil, CEO memberikan suatu proyek khusus yang menuntut ia bekerjasama dengan lima kepala divisi yang lain. Dengan menerapkan prinsip sogomi yang dijelaskan dalam artikel sebelumnya dan gaya kepemimpinan yang sama ketika menangani bawahannya, ia mulai membagikan visinya. Tetapi Anton menghadapi keengganan tersembunyi dari beberapa Kepala Divisi lain. Bahkan ada penolakan terang-terangan dari Kepala Divisi Finance. Penjelasan Kepala Divisi Finance yang sangat logis dan masuk akal bahkan mempengaruhi Kepala Divisi lainnya sehingga mereka dengan bahasa dan kalimat yang sama membuat kesepakatan untuk tidak mendukung proyek khusus itu. Setelah pertemuan, secara pribadi, Kepala Divisi Finance menyatakan bahwa ia suka dengan cara Anton membawa diri tetapi tidak suka dengan caranya yang langsung membagikan visi tanpa mendiskusikan lebih dahulu plus-minus idenya dari sisi Divisi Finance.

Dengan gaya kepemimpinan yang tidak fleksibel, yaitu gaya yang sama dengan memimpin bawahan sebelumnya; dalam kasus ini; Antonius membuat kesalahan; sehingga dia kekurangan pengaruh. Di divisi apapun Anda berada dan bisnis atau industri apapun yang Anda tekuni, kekurangan pengaruh mengakibatkan Anda tidak dapat memimpin.

Seandainya Anda adalah Antonius, Anda harus menyelesaikan pekerjaan dan proyek khusus ini, apapun hambatan atau masalah yang dihadapi. CEO Anda sudah sangat yakin dengan Anda dan terlanjur menjanjikan di depan Board of Directors (BOD) bahwa proyek khusus ini akan berhasil. Jika Anda gagal, maka CEO Anda gagal. Jika CEO Anda dipermalukan dan kehilangan muka di depan BOD, maka bisa jadi Anda yang kena akibatnya. Tinggal pilih; didemosi ke posisi yang tidak ada masa depan atau  menambah 1 angka penganggur di negeri ini.

Jadi Anda sudah ditugaskan menjadi pemimpin proyek khusus. Anda sudah berhasil mengembangkan sogomi. Tetapi untuk proyek khusus ini, level sogomi Anda tidak mencukupi. Anda harus meningkatkan sogomi sampai level dimana Anda hampir tidak dapat ditolak.

Sebagai pemimpin, Anda harus memenangkan hati, pikiran dan komitmen dari seluruh Kepala Divisi jika Anda ingin proyek khusus ini berhasil. Berikut adalah 4 langkah untuk membangun relasi, memperbaiki komunikasi dan meningkatkan sogomi Anda:
1.      Libatkan semua Pemimpin dan Orang Kunci /Stakeholder dalam proyek Anda.
Setiap eksekutif dimanapun pasti akan sibuk. Tetapi jangan cuma asal sibuk. Pekerjaan pasti tidak akan ada habisnya. Inilah fakta yang ironis. Bahkan jika Anda bekerja begitu keras sampai Anda lalai menjaga kesehatan, kurang istirahat sehingga terkena sakit lever dan kemudian meninggal kecapekan, pekerjaan masih tetap ada. Setelah mengucapkan belasungkawa dan memberikan pesangon sesuai jabatan Anda, perusahaan akan mulai mempekerjakan orang lain untuk meneruskan pekerjaan yang dulu Anda lakukan.
Anda mungkin berpikir: Apa gunanya berhenti sebentar? Bukankah ini hanya menghabiskan waktu Anda yang terbatas ?

Dengarlah sahabat.... Inilah waktu Anda untuk mengasah gergaji atau menajamkan kapak eksekusi Anda.

Berkomunikasilah dengan para stakeholder.

Siapakah stakeholder Anda? Stakeholder adalah sekelompok orang/organisasi/ lembaga/pemerintah yang memiliki pengaruh yang mampu membantu atau menggagalkan proyek khusus Anda. Berkomunikasilah dengan mereka. Jelaskan rencana Anda. Mintalah input. Mintalah persetujuan. Mintalah dukungan mereka. Jangan coba-coba memulai proyek Anda jika belum mendapat persetujuan.

Inilah fakta yang unik: Ketika Anda mengurangi kecepatan dan berhenti sebentar serta menyelaraskan langkah Anda dengan rekan-rekan sejawat dan para stakeholder; dengan tulus meminta dukungan mereka dan beberapa sudut pandang yang mungkin terlewatkan oleh Anda; orang-orang ini (yang mungkin dalam hati iri atau tidak suka dengan Anda) akan mulai menjadi percaya serta menjadi  koalisi yang akan membantu Anda dalam prosesnya. Mereka tidak akan memperlambat atau bahkan menggagalkan proyek khusus Anda. Dengan kata lain, Anda menciptakan pengaruh. Anda meningkatkan sogomi Anda. [Ingatlah kasus maha-mega-proyek kota mandiri di Cikarang yang menjadi kontroversi serta berita hangat akhir-akhir ini. Ini semua sebenarnya bisa dicegah jika penggagas sedikit bersabar dan melakukan lobi dulu serta memastikan semua izin sudah keluar sebelum mega-proyek besar-besaran diluncurkan].  
2.     Baca dan Jawablah semua e-mail/SMS/Whats App yang berkaitan dengan proyek Anda.
Saya paham. Anda mungkin dibanjiri pesan melalui e-mail/SMS/Whats App  setiap hari, sehingga untuk membaca semuanya, Anda harus menghabiskan waktu 1 sampai 2 jam. Bahkan lebih. Idenya bukanlah menambah beban dan kesibukan Anda, tetapi meningkatkan kualitas komunikasi Anda dengan stakeholder. Inilah yang dapat Anda lakukan. Sediakan waktu 15 menit; 2 atau 3 kali sehari untuk me-review dan mengidentifikasikan pesan mana yang harus dijawab. Jika Anda memiliki asisten atau sekretaris, delegasikan kepada mereka. Respon Anda mungkin dapat berupa pesan singkat:

Ya. Sudah dapat pesan Anda. Akan di-review Kamis sore. Jika ingin lebih cepat dan memang sangat diperlukan, dapat menghubungi saya langsung di no HP: xxx-xxx-xxxx.  Terima kasih.

Total waktu yang diperlukan untuk menjawab hanya 30 detik. Anda sudah menunjukkan kepada mereka bahwa Anda peduli dan siap sedia tanpa perlu menulis pesan lanjutan. Hasilnya? Ketika orang merasa didengar dan diperhatikan, mereka akan cenderung lebih mudah untuk mendengarkan Anda; mempertimbangkan dan mendukung ide Anda, dan memberikan dukungan untuk inisiatif Anda. Bukankah ini merupakan pengaruh dan sogomi yang meningkat?

3.     Dengarkan sudut pandang orang lain.
Sebagai inisiator dan penggagas, Anda sudah tahu bagaimana pikiran dan perasaan Anda tentang produk baru, ide baru atau proyek baru tersebut. Cobalah melihat dari sudut pandang orang lain. Misalkan Anda Kepala Divisi Research and Development, tanyakan kepada Kepala Divisi Marketing bagaimana ide baru atau produk baru ini menurut pandangan mereka. Apakah produk ini menciptakan kesempatan dan peluang baru? Apakah malah menimbulkan banyak komplain customer yang akhirnya akan memancing konflik antar divisi dan menghabiskan sumber daya perusahaan? Pengalaman Divisi Marketing dalam berhadapan dengan customer akan memperkaya dan membuat ide Anda lebih matang dan siap. Dengarkan pihak lain. Beristirahatlah sejenak untuk memikirkan dan merenungkan sudut pandang yang berbeda. Tindakan ini akan menciptakan aliansi lebih kuat dan kerjasama yang lebih mendukung. Keputusan yang dihasilkan akan lebih baik. Pengaruh yang lebih kuat serta dampak yang lebih luas dan lama. Sogomi Anda meningkat.

4.     Berikan perhatian penuh.

Ketika seseorang datang ke kantor Anda atau menelepon Anda; berhentilah dari pekerjaan yang Anda lakukan. Berilah perhatian penuh tanpa terbagi kepadanya. Jangan tergoda melirik layar komputer atau gadget yang ada di samping Anda. Percayalah, dalam komunikasi efektif, Anda tidak dapat mengecoh orang lain dengan perilaku multi-tasking Anda. Matikan dahulu gadget Anda atau singkirkan dari hadapan Anda. Jangan sampai bunyi ping atau getaran gadget mengganggu komunikasi Anda berdua. Pandanglah mukanya dengan serius / pandangan bisnis (membayangkan segitiga imaginer di tengah dahi, mata kiri dan mata kanan). Dengarkan dengan penuh perhatian tanpa komentar sampai tiba giliran Anda untuk mengklarifikasi dengan pertanyaan atau memberikan pendapat. Anda akan takjub betapa efektifnya percakapan yang dilangsungkan dengan cara seperti ini. Hubungan Anda akan menjadi sangat kuat. Komunikasi yang luar biasa baik di antara dua orang akan berlanjut dengan meningkatnya kredibilitas dan pengaruh yang jauh lebih besar. Sogomi Anda meningkat pesat.


Tuesday

SOGOMI - Hadirnya Seorang Pemimpin dalam Organisasi yang Membuat Perbedaan



Sogomi (Leadership Presence)
Hadirnya seorang Pemimpin dalam organisasi yang membuat perbedaan

Keberhasilan atau kegagalan suatu organisasi ditentukan oleh para pemimpinnya. Pernyataan klasik ini mungkin sering Anda dengar atau baca. Seorang pemimpin bisa pria atau wanita. Bisa bertubuh tinggi atau pendek. Bisa kurus atau agak gemuk[1]. Bisa berbagai warna kulit. Tetapi kehadiran mereka akan membuat perbedaan. Tugas dan pekerjaan dapat diselesaikan. Deadline akan dipenuhi. Itulah sebabnya ada pengawas dalam setiap pabrik, kantor cabang, supermarket atau organisasi yang memerlukan respon segera (quick response). Bahkan sejak 2600 tahun Sebelum Masehi, para Firaun menempatkan para para mandor untuk mengatur dan mengawasi para budak membangun piramida-piramida di Mesir.  Anda sendiri mungkin pernah mengalami bagaimana dalam kondisi lalulintas yang macet dan saling serobot, seorang Polantas akan membuat lalulintas dapat berjalan normal kembali.

Kehadiran seorang pemimpin (Leadership Presence) bisa dilihat dan dirasakan dalam organisasi. Perhatikan bagaimana dalam suatu ruangan yang kacau dan gaduh ketika seorang pemimpin atau tokoh yang berotoritas masuk ke dalam ruangan. Ruangan langsung senyap dan sikap kembali normal. Orang Jepang memiliki istilah yang keren untuk kehadiran seorang pemimpin: Sogomi. Jika seorang pemimpin hadir (apapun bahasa dan kebangsaannya), Anda akan segera mengetahuinya. Dia menguasai ruangan.

Sebagai seorang pemimpin atau calon pemimpin, menjadi tugas Anda untuk membuat tingkat sogomi Anda meningkat dan semakin luas pengaruhnya. Mulai dari one on one. Satu ruangan. Satu lantai. Satu gedung. Satu organisasi. Antar organisasi. Suatu area. Suatu kota, Dan seterusnya.

Semakin tinggi level sogomi Anda, semakin mudah dan singkat tugas-tugas dapat diselesaikan. Semakin rendah level sogomi Anda, semakin keras usaha yang harus Anda lakukan dan semakin lama waktu yang diperlukan.

Ya, sesederhana itu.

Nah, bagaimana cara mengembangkan sogomi Anda?

Ada 2 bagian yang dapat Anda kembangkan. Bagian luar (apa yang dilihat dan dirasakan orang lain) dan bagian dalam (dampak yang Anda timbulkan terhadap orang lain yaitu isi kepala, sikap dan hati) Anda. Bagian luar berkaitan dengan penampilan fisik dan pakaian yang Anda. Bagian dalam menunjukkan sikap, pengetahuan, intelegensi dan penguasaan (mastery) Anda.
1. Berpakaianlah yang pantas dan profesional (Dressing well).
Seorang Polantas yang hanya mengenakan singlet, celana pendek dan sandal jepit. Apakah Anda percaya bahwa ia Polantas? [Polantas... jelas tidak; Pak Ogah..ya].

Seorang dokter yang melayani pasien dengan celana jeans belel, sepatu jingle berantai, kaos hitam bergambar lidah menjulur keluar dan tubuh bau rokok; apakah Anda percaya dan mau makan obat yang diresepkannya?
Cara berpakaian menunjukkan diri Anda. Itulah image yang muncul dalam pikiran orang yang berinteraksi dengan Anda. Semakin baik Anda berpakaian, semakin tinggi tingkat sogomi Anda. Semakin tidak peduli Anda dengan cara berpakaian, semakin rendah sogomi Anda.

Bertahun-tahun yang lalu seorang konglomerat di bumi pertiwi mau bertemu Presiden. Karena merasa kenal dan dekat dengan Presiden, ybs hanya memakai kaus, celana pendek dan sandal. Bagaimana reaksi Paspamres? Dia dibentak-bentak dan disuruh pulang.

Pernah suatu kali saya datang ke perusahaan klien. Perusahaan ini memiliki dress code formal bagi karyawan administrasi dan semi formal / semi casual bagi para sales. Jadi saya mengenakan pakaian rapih (business formal); jas navy blue dan ikat pinggang hitam serta sepatu oxford hitam disemir mengkilap; arloji dan pena yang bagus. Setelah mengkonfirmasi dengan sekretaris, Satpam langsung mengantarkan saya lewat lift khusus ke pimpinan yang mau ditemui. Proposal disetujui.

Pertemuan minggu berikutnya adalah hari Jum’at siang. Karena merasa sudah diterima, dan hari sangat panas, saya datang kembali berpakaian semi-casual. Kemeja earth tone kotak-kotak lengan panjang dari linen. Celana dark blue jeans. Ikat pinggang marun dan Sepatu oxford full brogues warna oxblood. Arloji sport. Tanpa blazer. Tetap rapih, sebenarnya. Tapi anehnya Satpam yang berbeda meminta KTP dan mewajibkan memakai badge tamu serta meminta saya menunggu hampir 25 menit untuk bertemu pimpinan perusahaan. Jika saya tidak menelepon langsung ke pimpinan, mungkin saya akan menunggu lebih lama lagi. Pengalaman buruk ini menyadarkan saya akan pentingnya dressing well sesuai kondisi dan budaya perusahaan klien yang bersangkutan.

Berpakaian rapih dan pantas lebih mungkin untuk membuat lawan bicara menjadi lebih percaya dengan Anda. Ucapan dan saran Anda diterima. Pengaruh yang Anda miliki terbang tinggi. Waktu tunggu lebih singkat. Didahulukan di restoran. Dapat meja dan posisi duduk yang lebih baik. Antrian menjadi lebih pendek (bahkan kadangkala Anda diminta melompat antrian). Dilayani dengan lebih baik dan sopan. Diperlakukan sebagai layaknya seorang VIP.
2.   Sikap tubuh yang mantab.
Sikap tubuh menunjukkan tingkat kepercayaan diri yang Anda miliki. Jika Anda sudah memakai pakaian yang pantas tetapi sikap duduk Anda sembarangan/ mengglesor; Anda kelihatan sedang berpura-pura (fake). Sogomi Anda akan segera merosot.

Berjalanlah dengan langkah mantap. Tidak terlalu cepat, tidak terlalu lambat. Tangan mengayun disamping tubuh (jangan memasukkan tangan ke dalam kantung celana ketika berjalan). Wajah tegak. Pandangan mata lurus ke depan. Jika berdiri, jangan menyandarkan diri. Usahakan posisi tubuh tegak dengan kaki setengah terbuka (laki-laki) atau kaki agak tertutup (wanita).
3.   Tunjukkan sikap dan perilaku (manners and behavior) yang sopan dan sesuai.
Tersenyumlah kepada orang yang Anda temui. Perlakukan orang lain dengan sopan dan hormat. Selalu ucapkan terima kasih jika orang lain sudah melakukan sesuatu buat Anda; bahkan terhadap Office boy yang membawakan Anda minuman atau kepada Satpam yang membukakan pintu atau lift buat Anda.

Lakukan kontak mata kepada orang yang Anda temui dan ajak bicara. Jika sedang berbicara kepada beberapa orang (one to many), lakukan kontak mata singkat kepada semua orang yang hadir. Kontak mata mampu membuat orang lain terikat secara emosional dengan topik yang Anda bicarakan. Kontak mata membuat Anda tampil lebih percaya diri dan kredibilitas Anda meningkat.

Buatlah orang lain merasa dihargai, merasa penting dan merasakan bahwa Anda menyukai mereka. Bangunlah dukungan melalui interaksi positif dengan orang-orang di sekitar Anda. Inspirasilah orang lain dengan kata-kata, ungkapan dan bahasa tubuh Anda.
4.   Tunjukkan isi kepala Anda (kompetensi, intelegensi, pengetahuan dan penguasaan).
Demonstrasikan kompetensi, pengetahuan dan penguasaan Anda kepada lawan bicara Anda terutama jika sedang melakukan presentasi atau komunikasi khususnya kepada para pimpinan atau decision maker. Detail mengenai menunjukkan isi kepala Anda akan dimuat dalam artikel berikutnya: Sogomi (Leadership Presence): 4 Langkah Meningkatkan Sogomi Anda.







[1] Agak gemuk dan bukan obesitas (overweight). Obesitas menunjukkan karakter, self-leadership dan self-control yang lemah. Akan membuat seseorang bukan dihormati; tetapi di-bully oleh rekan-rekan dan terkadang orang-orang yang dipimpin.

About Stephanus Tedy

About Stephanus Tedy

Visitor Counter

Copyright © 2004-2024