Sunday

3 Jenis Tim Kerja dalam Organisasi dan Cara Mengaplikasikannya

Kolaborasi yang efektif telah menjadi kunci kesuksesan bagi organisasi modern. Dalam lingkungan bisnis yang terus berubah dan kompetitif, kemampuan untuk bekerja sama secara efisien di antara anggota tim sangatlah penting. Teamwork makes the dream works. Namun, tidak semua tim bekerja dengan cara yang sama. Berbagai jenis tim kerja telah diidentifikasi oleh para ahli manajemen, masing-masing dengan keunggulan dan tantangannya sendiri.



Teamwork makes the dream works


Dalam artikel singkat ini, kita akan menjelajahi berbagai jenis tim kerja yang digagas oleh Sang Dewa manajemen: Peter Drucker, serta menerapkan analogi dari dunia olahraga untuk memahami perbedaan antara mereka. Mulai dari tim pemecahan masalah yang fokus pada inovasi hingga tim mandiri yang mempertimbangkan otonomi anggotanya, kami akan membedah karakteristik, keunggulan, serta contoh penerapan dari masing-masing jenis tim ini.

Dalam era globalisasi dan kompleksitas bisnis saat ini, organisasi dihadapkan pada tantangan untuk terus beradaptasi dan berinovasi. Salah satu cara terbaik untuk mengatasi tantangan ini adalah melalui kolaborasi yang efektif di antara anggota tim. Namun, tidak semua situasi membutuhkan tim yang sama. Peter Drucker, seorang tokoh penting dalam dunia manajemen, membedakan tiga jenis tim yang berbeda dalam konteks organisasi modern.


1. Tim Pemecahan Masalah (Tim Bisbol):

- Seperti tim bisbol, tim pemecahan masalah bekerja sama untuk mengatasi tantangan atau masalah tertentu dalam sebuah organisasi.

- Setiap anggota tim memainkan peran khusus, mirip dengan posisi yang berbeda pada tim bisbol (misalnya, pitcher, catcher, outfielder).

- Seperti halnya pemain bisbol bekerja sama untuk mencapai kemenangan dalam sebuah pertandingan, tim pemecahan masalah bekerja sama untuk menemukan solusi dan mencapai tujuan dalam organisasi.


2. Tim Mandiri (Tim Ganda Tenis):


- Tim ganda tenis adalah analogi yang baik untuk tim mandiri karena setiap pemain memiliki otonomi dan tanggung jawab yang tinggi.

- Mirip dengan bagaimana anggota tim ganda tenis membuat keputusan cepat dan menyesuaikan strategi mereka berdasarkan situasi permainan, tim mandiri memiliki wewenang untuk membuat keputusan secara independen dan menyesuaikan pendekatan mereka untuk mencapai tujuan mereka.

- Dalam kedua kasus ini, ada sedikit supervisi atau arahan eksternal, dan anggota tim mengandalkan keterampilan dan kolaborasi mereka sendiri untuk berhasil.


3. Tim lintas Fungsional (Tim Sepak Bola):

- Sebuah tim sepak bola terdiri dari pemain dengan posisi dan keterampilan yang berbeda yang bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama: mencetak gol dan memenangkan pertandingan.

- Secara mirip, tim lintas fungsional terdiri dari individu dari berbagai area fungsional atau departemen dalam sebuah organisasi yang berkolaborasi untuk mencapai tujuan spesifik atau menyelesaikan proyek.

- Sama seperti pemain sepak bola memanfaatkan kekuatan dan keterampilan unik mereka untuk berkontribusi pada kesuksesan tim, anggota tim lintas fungsional membawa keahlian mereka dari berbagai disiplin untuk menangani tantangan kompleks dan mendorong inovasi dalam organisasi.

Berikut kita akan menyelidiki lebih jauh tentang masing-masing jenis tim ini, membahas kelebihan, tantangan, dan contoh-contoh nyata dari penerapannya dalam dunia bisnis. 


Tim Pemecahan Masalah: Mengatasi Tantangan Bersama

Tim pemecahan masalah adalah alat yang sangat efektif untuk menghadapi tantangan yang kompleks dan bervariasi dalam lingkungan bisnis. Mereka membawa bersama anggota dari berbagai latar belakang dan bidang keahlian untuk mengidentifikasi masalah, menganalisis situasi, dan merumuskan solusi yang inovatif. Contoh nyata dari tim pemecahan masalah ini adalah ketika sebuah perusahaan ingin meningkatkan layanan pelanggan mereka yang terus menerus mendapat keluhan. Dalam situasi ini, mereka bisa membentuk tim yang terdiri dari anggota dari departemen layanan pelanggan, IT, pemasaran, dan manufaktur untuk mencari solusi yang efektif.

Keuntungan utama dari tim pemecahan masalah adalah diversitas pengetahuan dan pandangan yang mereka bawa. Dengan berkolaborasi, anggota tim dapat melihat masalah dari berbagai sudut pandang dan menghasilkan solusi yang lebih kreatif. Namun, tantangan yang mungkin dihadapi adalah kompleksitas dalam koordinasi dan komunikasi antar anggota tim yang berasal dari latar belakang yang berbeda.


Tim Mandiri: Otonomi dan Kinerja yang Lebih Baik

Tim mandiri menawarkan tingkat otonomi yang tinggi kepada anggotanya untuk mengatur dan menjalankan pekerjaan mereka sendiri. Mereka sering kali diberi kebebasan untuk membuat keputusan dan mengatur tugas mereka sendiri tanpa terlalu banyak campur tangan dari manajemen tingkat atas. Sebagai contoh, sebuah perusahaan teknologi mungkin membentuk tim pengembangan produk yang mandiri, di mana para insinyur dan desainer memiliki kreativitas dan otonomi penuh untuk mengembangkan solusi yang inovatif.

Keunggulan utama dari tim mandiri adalah efisiensi dalam pengambilan keputusan dan fleksibilitas dalam menyesuaikan diri dengan perubahan yang cepat. Mereka mampu merespons dengan cepat terhadap perubahan pasar atau kebutuhan pelanggan tanpa harus menunggu persetujuan dari pihak lain. Namun, tantangan utama mungkin muncul dalam hal koordinasi dan kolaborasi antar anggota tim, terutama jika ada perbedaan pendapat atau tujuan di antara mereka.


Tim Lintas Fungsional: Menggabungkan Kekuatan dari Berbagai Disiplin

Tim lintas fungsional adalah alat yang efektif untuk menyelesaikan masalah atau mencapai tujuan yang melibatkan berbagai aspek atau departemen dalam sebuah organisasi. Mereka membawa bersama anggota dari berbagai latar belakang dan keterampilan fungsional untuk bekerja sama menuju tujuan bersama. Sebagai contoh, sebuah perusahaan mungkin membentuk tim lintas fungsional untuk mengembangkan produk baru, yang terdiri dari anggota dari departemen penelitian dan pengembangan, pemasaran, manufaktur, dan keuangan.

Keuntungan utama dari tim lintas fungsional adalah kemampuan untuk mengintegrasikan pengetahuan dan keterampilan dari berbagai departemen untuk mencapai tujuan bersama. Mereka mampu menghasilkan solusi yang holistik dan mendukung inovasi dalam organisasi. Namun, tantangan yang mungkin dihadapi adalah kompleksitas dalam koordinasi dan komunikasi antar anggota tim yang berasal dari departemen yang berbeda.


Dalam dunia bisnis yang dinamis dan kompetitif saat ini, kolaborasi yang efektif di antara anggota tim sangatlah penting untuk mencapai kesuksesan. Berbagai jenis tim kerja, seperti yang diidentifikasi oleh Peter Drucker, menawarkan pendekatan yang berbeda dalam mengelola pekerjaan dan mencapai tujuan bersama. Dengan memahami karakteristik, keuntungan, dan tantangan dari masing-masing jenis tim ini, organisasi dapat memilih pendekatan yang paling sesuai dengan kebutuhan mereka dan mengoptimalkan kinerja tim secara keseluruhan.



Source: Peter Drucker and Joseph A. Maciariello, Management: Tasks, Resposibilities, and Practices, Revised Edition, Harper Collins PUBLISHERS, Inc., New York, 2005, p. 438-441

Monday

9 Hal yang Dilakukan Orang Sukses dengan Cara yang Berbeda

 



“It's not who I am underneath, but what I do that defines me.”
– Batman in Batman Begins (2005) movie.




MENGAPA ANDA BERHASIL dalam mencapai beberapa tujuan Anda, tetapi tidak untuk tujuan yang lain? Jika Anda tidak yakin, banyak juga orang seperti Anda: kebingungan. Bahkan orang yang brilian dan sangat berprestasi pun, ternyata ditemukan cukup buruk ketika harus memahami mengapa mereka berhasil atau gagal. Jawaban intuitif — bahwa Anda lahir dengan predisposisi tertentu terhadap bakat tertentu dan kekurangan bakat di bidang lain — sebenarnya hanyalah bagian kecil dari teka-teki tersebut. Bahkan, puluhan tahun penelitian tentang pencapaian menunjukkan bahwa orang-orang sukses mencapai tujuan mereka bukan hanya karena siapa mereka, tetapi lebih sering karena apa yang mereka lakukan.


1. Jadilah Spesifik

Ketika Anda menetapkan tujuan untuk diri sendiri, cobalah untuk menjadi sejelas mungkin. "Kurangi berat badan 3 kilogram" adalah tujuan yang lebih baik daripada hanya "mengurangi berat badan," karena memberikan gambaran yang jelas tentang seperti apa kesuksesan itu. Mengetahui dengan tepat apa yang ingin Anda capai membuat Anda termotivasi hingga Anda dapat mencapainya. Selain itu, pikirkan tentang tindakan-tindakan khusus yang perlu dilakukan untuk mencapai tujuan Anda. Hanya berjanji untuk "makan lebih sedikit" atau "tidur lebih banyak" terlalu samar — jadilah jelas dan tepat. Pernyataan "Saya akan tidur pukul 10 malam di hari Senin sampai Jum’at" tidak meninggalkan ruang untuk keraguan tentang apa yang perlu Anda lakukan, dan apakah Anda benar-benar melakukannya.

2. Manfaatkan Kesempatan untuk Bertindak atas Tujuan Anda

Mengingat betapa sibuknya sebagian besar dari kita, dan betapa banyak tujuan yang harus kita lakukan sekaligus, tidak mengherankan bahwa secara rutin kita melewatkan kesempatan untuk bertindak untuk mencapai suatu tujuan karena kita hanya gagal memperhatikannya. Apakah Anda benar-benar tidak punya waktu untuk berolahraga hari ini? Apakah Anda benar-benar tidak ada kesempatan sama sekali untuk menelepon balik? Mencapai tujuan Anda berarti menangkap kesempatan-kesempatan ini sebelum mereka lolos dari jari Anda.

Untuk memanfaatkan momen, sebelumnya putuskan kapan dan di mana Anda akan melakukan setiap tindakan yang ingin Anda lakukan. Sekali-lagi, sejelas mungkin (misalnya, "Jika hari Senin, Rabu, atau Jumat, saya akan berolahraga selama 30 menit sebelum bekerja."). Studi menunjukkan bahwa perencanaan semacam ini akan membantu otak Anda mendeteksi dan menangkap peluang ketika muncul, meningkatkan peluang kesuksesan Anda sekitar 300 persen.

3. Ketahui Persis Seberapa Jauh Anda Masih Harus Berjalan

Mencapai setiap tujuan juga memerlukan pemantauan kemajuan Anda yang jujur dan teratur — jika tidak oleh orang lain, maka oleh diri Anda sendiri. Jika Anda tidak tahu seberapa baik Anda berprestasi, Anda tidak bisa menyesuaikan perilaku atau strategi Anda sesuai kebutuhan. Periksa kemajuan Anda secara teratur — mingguan, atau bahkan harian, tergantung pada tujuan tersebut.

4. Jadilah Optimis Realistis

Ketika Anda menetapkan sebuah tujuan, berilah banyak pikiran positif tentang seberapa mungkin Anda akan mencapainya. Percaya pada kemampuan Anda untuk berhasil sangat membantu dalam menciptakan dan mempertahankan motivasi Anda. Tetapi apapun yang Anda lakukan, jangan meremehkan seberapa sulitnya mencapai tujuan Anda. Kebanyakan tujuan yang layak dicapai membutuhkan waktu, perencanaan, usaha, dan ketekunan. Studi menunjukkan bahwa berpikir bahwa segala sesuatu akan datang kepada Anda dengan mudah dan tanpa usaha membuat Anda tidak siap menghadapi perjalanan yang akan datang, dan secara signifikan meningkatkan kemungkinan kegagalan.

5. Fokus pada Peningkatan yang Lebih Baik (Better), Lebih Daripada Sekadar Menjadi Baik (Good)

Percaya bahwa Anda memiliki kemampuan untuk mencapai tujuan Anda penting, tetapi begitu juga percaya bahwa Anda bisa mendapatkan kemampuan tersebut. Banyak dari kita percaya bahwa kecerdasan kita, kepribadian kita, dan kemampuan fisik kita tetap — bahwa tidak peduli apa yang kita lakukan, kita tidak akan membaik. Akibatnya, kita fokus pada tujuan yang semua tentang membuktikan diri, daripada mengembangkan dan memperoleh keterampilan baru.

Untungnya, puluhan tahun penelitian menyarankan bahwa kepercayaan pada kemampuan yang tetap adalah sepenuhnya salah — kemampuan dari semua jenis sangatlah lentur. Menerima kenyataan bahwa Anda bisa berubah akan memungkinkan Anda membuat pilihan yang lebih baik, dan mencapai potensi penuh Anda. Orang-orang yang tujuannya adalah untuk menjadi lebih baik, daripada tentang menjadi baik, menghadapi kesulitan dengan mudah dan menghargai perjalanan sama banyaknya dengan tujuan akhir.

6. Miliki Semangat Gigih

Semangat Gigih adalah kemauan untuk berkomitmen pada tujuan jangka panjang dan untuk bertahan di tengah kesulitan. Studi menunjukkan bahwa orang-orang yang bersemangat mendapatkan lebih banyak pendidikan seumur hidup mereka dan mendapatkan nilai GPA yang lebih tinggi di perguruan tinggi. Semangat giigh ini juga dapat memprediksi calon siswa mana yang akan bertahan di tahun pertama yang melelahkan di Akademi Angkatan Darat.

Berita baiknya adalah, jika Anda tidak terlalu bersemangat sekarang, ada sesuatu yang bisa Anda lakukan. Orang-orang yang kekurangan semangat lebih sering daripada tidak percaya bahwa mereka hanya tidak memiliki kemampuan bawaan yang dimiliki orang sukses. Jika itu menggambarkan pemikiran Anda sendiri . . . baik, tidak ada cara untuk mengatakannya dengan baik: Anda salah. Seperti yang saya sebutkan sebelumnya, usaha, perencanaan, ketekunan, dan strategi yang baik adalah apa yang benar-benar diperlukan untuk berhasil. Menerima pengetahuan ini tidak hanya akan membantu Anda melihat diri Anda dan tujuan Anda lebih akurat, tetapi juga akan membantu sekali untuk semangat gigih Anda.

7. Bangun Otot Kemauan Anda

"Otot" kontrol diri Anda sama seperti otot lain di tubuh Anda — ketika tidak mendapatkan banyak latihan, itu menjadi lemah dari waktu ke waktu. Tetapi ketika Anda memberinya latihan teratur dengan memanfaatkannya secara baik, itu akan tumbuh lebih kuat dan lebih kuat, dan lebih mampu membantu Anda mencapai tujuan Anda dengan sukses.

Untuk membangun kemauan, hadapi tantangan yang mengharuskan Anda melakukan sesuatu yang sejujurnya tidak ingin Anda lakukan. Berhenti makan camilan tinggi lemak, lakukan 100 sit-up sehari, berdiri tegak ketika Anda menemukan diri Anda membungkuk, cobalah untuk mempelajari keterampilan baru. Ketika Anda merasa ingin menyerah, menyerah, atau hanya tidak peduli — jangan. Mulai dengan hanya satu kegiatan, dan buatlah rencana untuk bagaimana Anda akan menangani masalah ketika terjadi ("Jika saya ingin camilan, saya akan makan satu potong buah segar atau tiga potong buah kering."). Akan sulit di awal, tetapi akan menjadi lebih mudah, dan itulah tujuannya. Saat kekuatan Anda bertambah, Anda dapat menghadapi lebih banyak tantangan dan meningkatkan latihan kontrol diri Anda.

8. Jangan Bergantung pada Nasib

Tidak peduli seberapa kuat otot kemauan Anda menjadi, penting untuk selalu menghormati fakta bahwa itu terbatas, dan jika Anda terlalu memaksanya, Anda akan sementara kehabisan tenaga. Jangan mencoba mengambil dua tugas yang menantang sekaligus, jika Anda bisa menghindarinya (seperti berhenti merokok dan diet pada saat yang sama). Dan jangan menempatkan diri Anda dalam bahaya — banyak orang terlalu percaya diri dalam kemampuannya untuk menahan godaan, dan sebagai hasilnya mereka menempatkan diri mereka dalam situasi di mana godaan melimpah. Orang sukses tahu untuk tidak membuat mencapai tujuan lebih sulit dari yang sudah ada.

9. Fokus pada Apa yang Akan Anda Lakukan, Bukan Apa yang Tidak Akan Anda Lakukan

Apakah Anda ingin berhasil menurunkan berat badan, berhenti merokok, atau menahan temperamen buruk Anda? Maka rencanakan bagaimana Anda akan menggantikan kebiasaan buruk dengan kebiasaan baik, daripada hanya fokus pada kebiasaan buruk itu sendiri. Penelitian tentang penekanan pikiran (misalnya, "Jangan berpikir tentang beruang putih!") telah menunjukkan bahwa mencoba menghindari sebuah pemikiran membuatnya lebih aktif dalam pikiran Anda. Hal yang sama berlaku ketika berbicara tentang perilaku — dengan mencoba untuk tidak terlibat dalam kebiasaan buruk, kebiasaan kita justru diperkuat daripada rusak.

Jika Anda ingin mengubah kebiasaan Anda, tanyakan pada diri Anda sendiri, Apa yang akan saya lakukan sebagai gantinya? Misalnya, jika Anda mencoba mendapatkan kontrol atas kemarahan Anda dan berhenti meluapkan kemarahan, Anda mungkin membuat rencana seperti "Jika saya mulai merasa marah, maka saya akan mengambil tiga napas dalam-dalam untuk menenangkan diri." Dengan menggunakan napas dalam sebagai pengganti dari menyerah pada kemarahan Anda, kebiasaan buruk Anda akan terkikis seiring waktu hingga akhirnya menghilang sama sekali.

Semoga setelah membaca tentang sembilan hal yang dilakukan orang sukses dengan berbeda, Anda telah mendapatkan wawasan tentang semua hal yang telah Anda lakukan dengan benar sepanjang waktu. Lebih penting lagi, saya harap Anda dapat mengidentifikasi kesalahan yang telah menghentikan Anda, dan menggunakan pengetahuan itu untuk keuntungan Anda mulai sekarang. Ingat, Anda tidak perlu menjadi orang yang berbeda untuk menjadi orang yang lebih sukses. Tidak pernah tentang siapa Anda, tetapi tentang apa yang Anda lakukan.

 



 

Source: Heidi Grant Halvorson, PhD, is a social psychologist and Associate Director of the Motivation Science Center at Columbia Business School. Article on HBR’s 10 Must Read on High Perfomance, Harvard Business School Publishing Corp., Boston, Massachusetts, 2022.

Tuesday

Personal Power dan Inter-Personal Power

 


Dalam hidup sehari-hari Anda memerlukan kuasa (power) untuk melakukan pekerjaan Anda. Apalagi jika keberhasilan pekerjaan Anda tergantung pada orang lain; baik atasan, bawahan, rekan sekerja atau pihak di luar perusahaan seperti supplier, pelanggan, dan pihak-pihak lainnya.

Bagaimana cara untuk mendapatkan kuasa tanpa harus memiliki jabatan lebih tinggi atau tanpa harus memberikan uang atau hadiah barang kepada orang yang Anda ingin pengaruhi sehingga mereka dengan sukarela mau mengikuti kemauan Anda yang berujung pada keberhasilan pekerjaan Anda?

Jangan kuatir, Anda dapat mengembangkan masing-masing sumber kuasa interpersonal berikut:

 

1. Kuasa Keahlian (Expert Power):

Jadilah sekompeten mungkin dalam aspek-aspek kunci pekerjaan Anda. Pelajari sebanyak mungkin tentang apa yang menjadi tanggung jawab Anda setiap hari.

Contoh: Jika Anda seorang perwakilan layanan pelanggan, pelajari segala hal yang dapat Anda ketahui tentang kebutuhan pelanggan, layanan dan produk organisasi, serta kebijakan organisasi untuk menyelesaikan masalah pelanggan. Prinsip yang sama berlaku untuk setiap pekerjaan, apakah Anda seorang auditor, tenaga penjualan, analis, asisten, atau programmer.

Belajar sebanyak mungkin dan menjadi "orang yang dituju" (yaitu, rekan kerja, pelanggan, dan supervisor datang kepada Anda untuk mendapatkan jawaban atas masalah mereka).

 

2. Kuasa Penghargaan (Reward Power):

Hargai orang-orang di sekitar Anda dengan cara non-finansial. Anda dapat menghargai rekan kerja, pelanggan, dan lainnya tanpa harus memberikan uang dan promosi kepada mereka.

Contoh: Jika Anda melihat beberapa rekan kerja yang bekerja sepanjang akhir pekan untuk menyelesaikan tugas penting tepat waktu, Anda dapat memberi tahu supervisor mereka tentang betapa keras mereka bekerja untuk menyelesaikan pekerjaan. Anda memberikan penghargaan tidak langsung kepada rekan Anda. Biasanya lebih berbobot jika pihak ketiga (dalam hal ini, Anda) memberikan pujian yang tidak diminta tentang kerja keras orang lain (rekan Anda).

 

3. Kuasa Referensi:

Jika Anda pandai berhubungan dengan orang lain, maka gunakanlah. Jika orang-orang akan menggambarkan Anda sebagai orang yang berpengaruh atau selalu bisa mendapatkan apa yang Anda inginkan, maka Anda sudah memiliki kuasa referensi.

Kuasa ini dapat digunakan untuk:

Membujuk pelanggan untuk membeli layanan atau produk perusahaan Anda.

Meyakinkan supervisor Anda untuk meningkatkan anggaran bagian Anda di departemen.

Jika Anda sedang dalam proses menjadi lebih persuasif, lanjutkan untuk membangun keterampilan ini. Cara yang baik untuk membangun kuasa referensi Anda adalah dengan mengamati bagaimana seseorang yang sudah memiliki kuasa jenis ini menggunakannya untuk menyelesaikan sesuatu dalam organisasi. Orang ini dapat menjadi panutan dan dengan pengamatan dan latihan, Anda juga bisa menjadi lebih berpengaruh terhadap orang-orang di sekitar Anda.

Ingat, membangun kuasa interpersonal membutuhkan waktu dan usaha. Jangan berharap untuk menjadi "raja atau ratu kantor" dalam semalam. Gunakan kuasa Anda dengan bijaksana. Jangan pernah menyalahgunakannya untuk keuntungan pribadi Anda sendiri. Fokuslah pada membangun hubungan positif dengan orang lain. Ini adalah dasar dari semua kuasa interpersonal.

Remember, Be The Best All You Can Be!

Semoga bermanfaat!

 

 TED21022024

 


Wednesday

Puisi Saran Buat Presiden Indonesia Tercinta Bapak Jokowi Di Kala Wabah Corona

(ANTARA FOTO/HAFIDZ MUBARAK A)


Wahai Presiden kita tercinta,
Jangan bingung dan terpana.
Pakailah logika dan selalu teliti data.
Inilah hikmat dari Yang Kuasa.

Kami hanya ingin asa 
dan solusi nyata di tengah wabah corona yang mendunia.
Bicara dan bertindaklah berdasarkan data, fakta dan realita.
Bukan hanya karena prasangka, 

ingin menenangkan 
dan mulut beretorika.

Perut rakyat sudah merana dan mulut menganga tanpa kata.
Sendiri dan anak-anak mau makan apa.
Boro-boro mau kerja dan sekolah dari rumah.

Pakailah logika dan selalu teliti fakta.

Bandingkan data kematian sekarang dan rata-rata tahun-tahun sebelumnya.
Sebelumnya nyawa manusia tiap hari melayang oleh berbagai karena,
bukan hanya oleh virus corona.

Jangan termakan oleh media yang cuma cari berita dan oplah.

Apakah rata-rata jumlah total kematian di periode yang sama selama sepuluh tahun terakhir lebih kecil dibandingkan sekarang?

Pakailah logika. 

Siapa yang paling diuntungkan dari Coronanisasi peristiwa ?

Dalam sejarah dunia dari zaman purbakala, 
dimanapun negara dan pemerintah sebagai pengelola 
menerima pajak dari rakyatnya, 
bukan sebaliknya.

Negara dan para pemimpin di seluruh dunia pasti mati gaya, 
jika tanpa pemasukan pajak 
harus kasih makan rakyat jelata 
walau cuma beberapa bulan sahaja.

Hutang negara akan membahana 
dan tujuh turunan tak bisa menebusnya.
Apakah mau menggadaikan negara tercinta 
oleh karena cuma corona ?
Bukankan tidak menutup kemungkinan kelak 
masih ada mutasi corona atau virus lain yang tidak diketahui kita semua ?

Apalagi para pengusaha; 
tanpa penjualan dan income 
mana mungkin bayar gaji dan THR pegawainya.
Memangnya bayar pakai retorika?


Salah satu kebodohan terbesar di dunia adalah 

berhutang selamanya untuk bayar gaji yang sementara.
Semua negara didunia digadaikan pun akan percuma.
Inilah akibat keserakahan manusia yang merusak tatanan alam dan ulah elit dunia.

Pakailah akal sehat dan logika wahai para pemuka.

Jalan di depan kita masih sangat panjang, 
tidak rata 
dan tak bisa terencana.

Siapa yang dapat meramalkannya 

kecuali oleh niat jahat para pelaku 
yang memang merencanakan sebelumnya?

Bertobatlah 
dan lakukan aktivitas ekonomi seluruhnya seperti biasa.
Aktivitas ekonomi dan produksi aktif semuanya 
tapi dengan prinsip jaga keselamatan diri dan sesama.

Jadi semua bisa makan, 
tanpa mengakibatkan huru-hara 
apalagi malapetaka.

Semua pakai sarung tangan pelindung jari 
dan masker melindungi hidung, mulut 
dan google pelindung mata.

Salam gaya Tionghoa 
paling aman sedunia.

Gunakan jarak tertata.


Jika rakyat membantah karena tak punya 
dikasih alatnya.

Sebarkan informasi jaga diri dan sesama dengan gaya propaganda.

Jika sudah dikasih tahu masih keras kepala: 
1. didenda, 
2. rotan bagi yang muda dan 
3. penjara berbicara.

Jika korupsi bansos hukuman mati 

dan organ tubuhnya disumbangkan buat orang yang lebih memerlukannya.

Sebarkan informasi jaga diri dan sesama dengan gaya propaganda.

Lakukan aktivitas yang produktif dan personal safety sampai vaksin tersedia.

Hindari kegiatan tak berguna dan hura-hura.

Sebarkan informasi jaga diri dan sesama dengan gaya propaganda.

Semoga Tuhan Yang Maha Esa mengampuni kita semua 
dan melimpahi kasih karunia-Nya.

Jayalah Indonesia.

Amin. 
Amin. 
Amin.

Stephanus Tedy Rozali
Penyair dadakan karena kebijakan Work From Home dari Pemerintah

Note:
media: bad news is good news; 
fear news is gold; 
war is platinum 
and war againts unseen / pandemi is diamond.




Premis dasar:

  • Pakai logika dan akal sehat (perilaku ini sudah terbukti dalam sejarah sudah sangat banyak menyelamatkan umat manusia sejak zaman purbakala sampai sekarang);
  • Pihak yang dikarantina adalah yang sakit bukan yang sehat (perilaku yang pakai akal sehat).
  • Pihak yang dikarantina adalah yang sehat dan yang sakit melalui PSBB dan Lock-Down (perilaku kebingungan dan ketakutan).
  • Jika terapkan Lockdown dan PSBB, dampak ekonomi, sosial dan psikologis akan semakin membolasalju. 
  • Jika semua dikarantina, berapa besar dana yang harus dikeluarkan dan apakah pemerintah sanggup menalangi tanpa meminjam dari pihak lain?
  • Jika arus ekonomi nasional berhenti, mayoritas negara akan jatuh tenggelam dalam hutang dan digadaikan (diambil alih oleh pihak asing yang memberi pinjaman).
  • Worst case scenario: Asumsikan jumlah pasien positif corona di Indonesia membengkak menjadi 1 juta, yaitu 0,37% dari total penduduk. Masak harus mengorbankan yang 99,63% dengan berhutang kepada donatur dan menggadaikan Indonesia hanya mengikuti rasa takut dan kebingungan kita?
  • Remember, People will die anyway, with or without corona and other disease that would be arise in the future.





Tuesday

ALL ABOUT FAMILY BUSINESS (#5): 5 DIMENSI INTERNAL PERUSAHAAN




5 Dimensi Internal Perusahaan





Analisa 5 dimensi internal perusahaan adalah analisa untuk memahami dasar untuk membangun organisasi. Sangat berguna khususnya dalam memfokuskan upaya ke area mana nilai-nilai keluarga diyakini memiliki pengaruh; terutama dalam praktik aktivitas bisnis keluarga sehari-hari.

Kelima dimensi itu adalah:

1.    Relasi / Jaringan Kerja (Networking). Proses pembagian informasi yang mendalam dan mengembangkan hubungan yang kuat baik di dalam keluarga dan sistem lingkungan bisnis/industri.
Perusahaan keluarga yang sukses akan berhasil dalam mengembangkan jaringan bisnis dan akan menjadikan jaringan ini sebagai basis interaksi dengan dunia luar. Jaringan ke luar perusahaan ini biasanya dipelihara dan berhubungan langsung dengan kepentingan perusahaan. Jika hubungan sangat baik, seringkali informasi akan diperoleh lebih dulu dan mendapatkan delivery lebih awal. Jaringan yang tidak berjalan baik biasanya dihentikan dan diganti dengan relasi pihak lain yang lebih baik.
Kadangkala ada yang membuat jaringan  bukan berdasarkan strategi bisnis tertentu melainkan berdasarkan kesamaan geografis atau kesamaan iman atau nilai-nilai. Contohnya di Indonesia pengusaha dari Sumatera Utara/Medan cenderung untuk membentuk jaringan bisnis yang cukup kuat karena memiliki nilai-nilai, asal daerah, budaya dan bahasa yang hampir sama. Dalam prosesnya, komunikasi yang saling terbuka akan menimbulkan kepercayaan. Dapat dipercaya (trust) dalam bisnis menjadi nama baik (goodwill) dan merupakan salah satu keunggulan bersaing dari perusahaan keluarga ketika berkiprah dalam industri.  Tidak jarang komunikasi yang sudah berjalan dengan sangat baik akan diturunkan ke pimpinan perusahaan generasi berikutnya.
2.   Penyesuaian Tujuan (Goal alignment). Penyesuaian antara tujuan pribadi dan tujuan kelompok. Sebagai anggota keluarga, bekerja dengan perusahaan keluarga sendiri memiliki keuntungan yaitu kemampuan mengendalikan nasib sendiri. Anggota keluarga yang berkarir dalam perusahaan akan merasa ada ikatan batin yang membuat mereka mempunyai rasa memiliki (ownersip) yang lebih tinggi. Hal ini dapat berakibat juga kepada karyawan lain yang bukan anggota keluarga yang bekerja bersama-sama akan ikut terpengaruh dan mungkin juga mengikuti komitmen dan mengidentifikasikan diri dengan teladan langsung ini.  
Struktur organisasi yang fleksibel memudahkan akses karyawan ke senior manajemen dan pendiri / pemilik perusahaan yang pada gilirannya akan merasakan perasaan terkoneksi, merasa bagian dari keluarga besar dan tujuan yang sama.
3.   Kendali (Control). Identifikasi seberapa besar kekuasaan dan pengaruh yang ada dan terhadap perusahaan, dewan direktur dan para pemegang saham. Perumpamaan “Like Father, Like Son” dan “Air cucuran atap akan jatuh ke pelimbahan juga” tetap berlaku dalam segala bentuknya dalam perusahaan keluarga. Kebiasaan para pendiri sebelumnya akan menentukan dan mempengaruhi gaya kendali yang terjadi berikutnya.
Bisnis keluarga sering menghadapi ujian dalam pembuatan keputusan untuk menentukan siapa yang memegang keseimbangan antara kendali dan tangungjawab. Dapat dipegang oleh Pimpinan Tertinggi / Manajemen; atau Dewan Direktur; atau Wakil Pemegang Saham Mayoritas; atau kombinasi ketiganya. Setiap jenis dan kombinasi pemegang keseimbangan kendali dan tanggungjawab ini memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing.
Jika semua kendali dipegang Pimpinan tertinggi, maka konflik kepentingan pasti akan terjadi. Ingat kasus suap putera mahkota konglomerat Korea Selatan (chaebol) Samsung (Lee Jae-yong) yang terjadi baru-baru ini. [1]
Jika kendali diwakili oleh wakil pemegang saham mayoritas tetapi ia sendiri adalah pribadi yang dominan dari pihak keluarga, maka keputusan akan lebih mengarah kepada ambisi dan motivasi pribadi dibandingkan kepentingan para pemegang saham keseluruhan. Ingat kasus skandal seks dan korupsi yang menimpa Volkswagen tahun 2006-2007. [2]
Selain itu godaan lain  dalam kendali adalah ketika menentukan siapa yang akan masuk ke dalam senior manajemen angkatan berikutnya. Di Asia karena pola patrilinial, ada kebiasaan mengangkat anak laki-laki tertua menjadi senior manajemen padahal belum tentu ia mampu dan pantas (The Incompetent Son). Mungkin saja adiknya yang lebih kapabel. Tapi ia toh anak tertua.
Isu lain adalah nepotisme, yaitu mengangkat anggota keluarga masuk posisi senior karena ia semata-mata adalah anggota keluarga, bukan berdasarkan profesionalisme yaitu karakter, kemampuan, kesesuaian visi pribadi dengan visi perusahaan dan performance. Nepotisme akan memancing persaingan tidak sehat dan permusuhan antar anggota keluarga yang merasa dirinya berhak akan posisi senior sehingga akan timbul permainan politik yang dapat membahayakan nasib perusahaan dan memberikan citra buruk kepada masyarakat.
Ada sisi baik juga jika sudah menentukan siapa yang akan menjadi pimpinan penerus. Anak atau beberapa anak yang direncanakan akan menjadi penerus dari usia muda sudah diajak breakfast, makan malam, outing (keluar dan memeriksa pesaing langsung di lapangan), perjalanan bisnis, family gathering, bekerja setelah pulang sekolah dan magang. Semua kegiatan calon penerus adalah membicarakan, melakukan dan diarahkan oleh mentornya ke dalam bisnis keluarga. Dari aktivitas langsung ini akan terlihat apakah anak tersebut benar-benar pantas menjadi penerus. Taipan Indonesia DR. Mochtar Riady sudah mengaplikasikan metode ini kepada James Riady ketika James (yang bukan anak tertua ) saat itu masih berusia sangat muda.
4.   Jangka Waktu (Time Frame). Komitmen jangka panjang terhadap investasi yang sudah dilakukan oleh bisnis keluarga dan strategi bisnisnya. Disinilah terjadi perbedaan cukup jelas antara perusahaan keluarga dan perusahaan yang seluruhnya dimiliki publik. Perusahaan keluarga cenderung lebih beriorientasi jangka panjang. Pimpinan berpikir dalam skala generasi sehingga berpikir lebih jangka panjang dalam perencanaan dan membuat keputusan.
Seorang CEO di perusahaan publik yang menghadapi masa sulit tidak segan-segan mem-PHK banyak karyawan jika tindakan itu memang akan membuat harga saham melonjak dalam jangka pendek dan membuat pemegang saham senang. Tetapi pimpinan perusahaan keluarga lebih banyak timbang rasa untuk memecat karyawan apalagi jika karyawan itu sudah bergabung dengan setia sejak perusahaan mulai beroperasi.
Perusahaan keluarga di Asia melihat siklus pertumbuhan ekonomi cenderung dalam jangka panjang. Sehingga tidak terlalu terpengaruh oleh gejolak naik-turun harga saham perusahaan di pasar modal. Mereka berjalan di jalur median. Tidak sukses luar biasa di masa boom tapi tidak mati di masa sulit. Itulah sebabnya banyak perusahaan publik di Amerika dan Eropa yang berorientasi jangka pendek (3-4 tahun) dalam siklus pertumbuhan ekonomi dan belum mendapat profit/merugi, diambilalih oleh perusahaan keluarga Asia yang lebih berorientas jangka panjang (5-15 tahun). Tendensi jangka panjang ini akan membuat hubungan yang lebih baik dengan supplier, marketing channel dan menciptakan skala ekonomis dan kemakmuran dalam jangka panjang.
Tetapi fokus jangka panjang ada kelemahan juga yaitu menjadi agak lambat (lack of urgency), fokus pada kepemimpinan paternalistik atau otokratik khususnya jika pimpinan puncak memang dominan dan independen.
5.    Struktur Organisasi (Organizing Structure). Menggunakan kedua jenis kontrol (baik dan fleksibel) untuk mendukung filosofi bisnis keluarga sehingga dapat diaplikasikan dengan jelas dan mantap.
Dasar struktur organisasi perusahaan keluarga berawal dari saling percaya dan saling mendukung. Itulah sebabnya, pada masa-masa awal, pembagian tanggungjawab ditentukan menurut kondisi dan situasi yang terjadi di lapangan; bukan ditentukan sebelumnya. Sifatnya informal dan membaur.  Tetapi struktur organisasi ini hanya berfungsi efektif jika kapabilitas masing-masing individu cukup tinggi. Job descriptions menjadi tumpang tindih. Kelemahannya jika ada kesalahan, sulit menentukan siapa yang harus bertanggungjawab.
Kadangkala jika anggota keluarga banyak dan semuanya aktif, yang menjadi CEO dapat dilakukan bergantian, misalnya setiap 3 tahun. Sehingga dapat menimbulkan masalah loyalty bagi para karyawan di bawah mereka. Apalagi jika mereka memberikan arahan yang berbeda satu sama lainnya. 
Keputusan seringkali dibuat di meja makan dan bukan dalam meja meeting resmi. Jika masalah ini terus-menerus terjadi, akan memimbulkan konflik antar anggota keluarga, sehingga pekerjaan menjadi kurang fokus dan energi yang seharusnya untuk hal-hal produktif dipakai untuk menyelesaikan konflik.
Solusinya adalah mengundang konsultan dari luar untuk membantu membenahi struktur organisasi dan job descriptions. Konsultan dari luar akan memberikan pandangan dan arahan yang lebih obyektif bagi anggota keluarga yang terlibat sehingga diharapkan konflik yang berkaitan dengan pembagian tanggungjawab pekerjaan dapat dikurangi atau ditiadakan.



About Stephanus Tedy

About Stephanus Tedy

Visitor Counter

Copyright © 2004-2024