Thursday

Perbedaan KONSULTAN, COACH dan MENTOR

PERBEDAAN KONSULTAN, COACH DAN MENTOR




Selama membantu para klien di perusahaan atau organisasi, seringkali saya ditanya apa perbedaan konsultan dan coach. Apa perbedaan coach dengan mentor ? Pertanyaan itu walaupun terdengar sederhana tapi menunjukkan ketertarikan akan proses coaching dan konsultasi. Karena tertarik, maka dengan senang hati (seperti biasa) saya akan menjelaskan. Sewaktu menjelaskan, biasanya saya merasakan kesenangan tersendiri saat melihat huruf O di mulut mereka.  

Nah, tulisan singkat berikut, akan memperjelas perbedaan ketiganya.

Beda Konsultan dan Coach

Ditinjau Dari
Konsultan
Coach
Keterlibatan
Biasanya terlibat untuk membantu perusahaan atau organisasi lainnya
Biasanya terlibat untuk membantu individu  atau pimpinan atau pemilik perusahaan atau organisasi lain one-on-one.
Alasan dipekerjakan
Dipekerjakan untuk memecahkan suatu masalah tertentu, dalam  waktu singkat atau membantu menyelesaikan masalah dalam jangka waktu yang lebih panjang. Umumnya kerjasama diakhiri setelah masalah tersebut dipecahkan.
Dipekerjakan untuk membantu memecahkan masalah atau membantu dalam masalah jangka panjang yang membutuhkan hubungan yang berkelanjutan (meskipun beberapa Coach menjual paket coaching untuk jangka waktu tertentu)
Frekuensi Hubungan
Jarang berhubungan dengan klien; biasanya tergantung pada sifat dan jenis keterlibatan konsultasi.
Sering berhubungan dengan klien, biasanya 1 atau 2 minggu sekali selama 2-3 bulan; sampai proyek coaching dinyatakan selesai.
Pekerjaan yang dilakukan
Selain berdasarkan fakta yang ditemukan (fact-finding) dan penilaian (assessment); memberikan konsep, solusi dan saran membantu meningkatkan produktivitas, efektivitas, meningkatkan penjualan, dst ; dapat juga melakukan pekerjaan di luar perusahaan klien. Misalnya riset untuk produk (product research),  rencana pemasaran (marketing plan), rencana bisnis yang baru (new business plan), dst.
Menjadi cermin, membantu dan memberi saran kepada klien untuk melakukan pekerjaan yang dibutuhkan; menyelesaikan proyek-proyek, dst.
Peranan
Sebagai seorang ahli yang dapat memberikan fakta-fakta yang dibutuhkan untuk memecahkan masalah dan meningkatkan kinerja (performance) perusahaan atau organisasi klien.
Menganggap klien sebagai ahli dan memiliki fakta-fakta yang dibutuhkan Coach untuk membuat performance klien menjadi lebih baik atau tujuan klien dapat tercapai.
Pola Kerja
Biasanya dengan memberikan jawaban atas pertanyaan yang diajukan
Biasanya dengan bertanya
Interaksi
Biasanya tingkat interaksi minimal-sedang
Hampir seluruh proses coaching terjadi interaksi.


Dari tabel di atas dapat dilihat antara Konsultan dan Coach ada perbedaan yang cukup jelas.

Tapi kadangkala ada cukup banyak klien yang tidak bisa membedakan antara Mentor dan  Coach.

Sekarang apa beda antara Mentor dan Coach ?

Seorang Mentor adalah seseorang dalam organisasi yang biasanya menjadi atasan bagi orang yang dimentori (disebut: mentee); dimana dalam hubungan ini, mentee tidak harus melapor kepada mentornya. Mentor biasanya bukan atasan langsung. Proses Mentoring biasa terjadi dalam organisasi yang lebih besar, dan biasanya ada program mentor yang lebih formal.

Umumnya, orang yang berpotensi tinggi dan memiliki kapasitas kepemimpinan ditugaskan menjadi mentor untuk  membantu mentee mengatasi masalah budaya perusahaan, politik organisasi dan isu-isu etis yang mungkin akan mereka hadapi. Mentoring seperti itu terbentuk secara informal dan biasanya terjadi karena tidak disengaja.

Dalam satuan kepolisian di Amerika, seorang mentor biasa disebut “Rabbi” yang akan menjaga seseorang yang disepakati untuk diangkat di bawah naungannya.

Di luar organisasi, para mentor sering membantu para pengusaha, pemilik usaha kecil, dan penyedia jasa professional. Inilah hubungan satu lawan satu (one-on-one) yang dapat dibuat formal atau tetap dibuat informal.

Di bawah ini perbedaan yang jelas antara Mentor dan Coach.


Beda Mentor dan Coach
Atribut
Mentor
Coach
Yang berinisiatif
Cuma reaktif
Kadang pro-aktif dan kadang reaktif
Cakupan
Hanya bekerjasama dengan individu (one-on-one)
Dapat bekerjasama dengan kelompok
Jangka Waktu
Tidak dibatasi khusus /bisa terjadi kapan saja  dalam jangka waktu tertentu (Open-ended/retainer)
Ada kesepakatan kapan waktu mulai dan berhenti (Set tenure with disengagement)
Yang diutamakan (Key feature)
Kemudahan di akses (Accessibility)
Interaksi secara periodic (Periodic interaction)
Kedekatan / Jarak (Proximity)
Mudah dilakukan walaupun jarak jauh (Easy to do remotely)
Walau memungkinkan, agak sulit dilakukan dari jarak jauh (Tough to do solely remotely)
Biaya (Fees)
Menggunakan kontrak mentoring dalam periode tertentu (Retainer for access). Secara formal bisa atas biaya perusahaan. Secara informal bisa gratis.
Besarnya tarif ditentukan berdasarkan nilai yang diberikan kepada klien (Based on value to the client)
Akuntabilitas (Accountability)
Beri pendapat (Sounding board)
Memberikan bimbingan dan pengembangan (Guiding development)
Fokus keahlian (Focus of expertise)
Bisa juga (Can be either )
Fokus pada proses; beberapa pada tujuannya (Heavy process, some content)
Klien Utama (Primary client)
Kewirausahaan (Entrepreneurial)
Perusahaan atau Organisasi (Organizational)
Spesialiasi (Specialties)
Tidak relevan
Ya (Unfortunately, yes)
Pengalaman  (Experience)
Harus sudah pernah melakukan pekerjaan itu sebelumnya (Must have done the job)
Tidak harus (Needn’t have done the job)
Kemudahan untuk Masuk (Ease of entry)
Lebih sulit / Harus diusahakan (Tougher (earned)
Sederhana (Simple).

Sebagai patokan, mentor biasanya orang yang berpengalaman sehingga mampu menyediakan pandangan dan hikmat dalam hal yang menjadi topik yang mungkin di bidang yang sama atau berbeda. Seorang Coach biasanya membutuhkan untuk memiliki keahlian proses dan menunjukkan bahwa ia cukup ada pengetahuan di bidang itu tapi tidak harus melakukan dalam rangka membantu klien mencapai tujuannya.




LV07112014








About Stephanus Tedy

About Stephanus Tedy

Visitor Counter

Copyright © 2004-2024