Monday

WANITA, MAKE-UP, PENGARUH HORMON DAN KEHIDUPAN RUMAH TANGGA




Kecantikan sejati seorang wanita adalah kecantikan batin dan ketika sedang tidak memakai make-up.
— Stephanus Tedy

Jangan salah tanggap. Pernyataan di atas bukan berarti para wanita tidak boleh bermake-up. Justru para wanita harus belajar meningkatkan diri dalam setiap bidang kehidupan dan keahlian yang diperlukan, termasuk teknik ber-make-up dan memaksimalkan segala potensi yang ada dalam dirinya. 

Pernyataan di atas untuk menekankan pentingnya karakter dalam diri seorang wanita. Jika seorang pria menikah dengan seorang wanita, maka dalam jangka panjang suami akan terbiasa dengan kecantikan isterinya atau isteri akan terbiasa dengan ketampanan atau kegagahan suaminya. Hal itu bukan menjadi sesuatu yang istimewa lagi. Disini karakter menjadi sangat berperan. Bagaimana keduabelah pihak sebagai ciptaan yang berharga di mata Allah bekerjasama dengan segenap hati sehingga kebahagiaan (sukacita dan damai sejahtera) bisa terwujud dalam rumah tangga itu.

Saya melihat banyak kesia-siaan yang terjadi dalam kehidupan pernikahan. Perhatikan hidup para artis dan selebriti yang menikah hanya berdasarkan pengaruh hormon. Pengaruh hormon oksitosin, vasopresin dan endorfin hanya bertahan 18-24 bulan. Jika hormon itu habis, suatu pagi ketika seorang pria atau wanita bangun tidur akan terkaget-kaget melihat orang yang masih tidur di sisinya. 

Siapakah orang di sampingku ini? Kok bisa ya aku menikah dengan dirinya?”. 

Nah, ketika pengaruh hormon sudah habis, karakter menjadi pemeran utama. 

Jika karakter pasangan buruk (manusia batiniah jelek), maka akan banyak terjadi keributan dan percekcokan dalam rumah tangga itu. Jika tidak dibereskan, maka suami atau isteri yang buta mata batinnya itu akan mencari yang ia perlukan di luar rumah tangganya. Ia mencari sensasi hormon jatuh cinta itu baik melalui barang (narkoba dan minuman keras) atau orang lain (selingkuh). 

Sangat menyedihkan, melihat orang yang berjanji sehidup semati dalam rata-rata waktu 2-7 tahun menjadi saling serang di media massa. Dimana 1-3 tahun pertama penuh gairah dan sisanya neraka rumahtangga. Jadi sangat mudah dipahami mengapa ada orang yang sepanjang hidupnya terus menerus kawin cerai (Yoh. 4:18). Hanya Tuhan Yesus yang mampu mengisi kekosongan dalam jiwa kita (Yoh. 4:14).

Jika ada pria muda yang datang kepada saya dan bertanya ada beberapa wanita yang kelihatan cocok dan menjadi pilihan untuk diajak menikah, maka saya akan menganjurkan: 


1. Pilih wanita yang karakternya bagus dan fisiknya cantik. Jika tidak ada yang cantik, pilih yang karakternya bagus dan fisiknya biasa saja. Nanti fisiknya bisa dimaksimalkan dengan make-up, teknik penampilan well-gromed dan senam body languange. 

2. Jika banyak yang cantik tapi karakternya buruk, lebih baik ia tetap single; daripada menjadi langganan konseling atau (lebih parah) psikiater.

Jika seorang wanita bertanya kepada kami (saya dan isteri) apakah harus menikah. Maka lebih baik ia berdoa sungguh-sungguh dan tanya kepada Tuhan, apakah ia harus menikah. 

Jika jawabannya ya, pilihlah pria yang takut akan Tuhan, bertanggungjawab, dewasa dan memberi Anda ruang untuk bertumbuh dan melayani Tuhan serta mencintai Anda lebih daripada Anda mencintai dia. 

Kenapa? 

Karena menikah dengan pria ini (asalkan ia jujur, tulus dan tidak bersandiwara di depan Anda demi mendapatkan Anda), karakter Anda akan bertumbuh juga bersama suami Anda sehingga menyerupai karakter Kristus. 

Saya sudah cukup banyak melihat wanita yang ketika single begitu cinta Tuhan dan melayani dengan sungguh-sungguh. Begitu menikah, ia dikunci suaminya dan tidak bebas melayani lagi. Masuk sangkar. Ketika ia rindu dan mencoba melayani, suami memprotes dan sering terjadi keributan. Sehingga si wanita ini menjadi langganan departemen konseling dan psikiater. Kasihan sekali.

Jadi ?


Kemolekan adalah bohong dan kecantikan adalah sia-sia, tetapi isteri yang takut akan TUHAN dipuji-puji. 
— Amsal 31:30 


Tetapi TUHAN berkata kepada Samuel, "Janganlah kau terpikat oleh rupanya yang elok dan tinggi badannya; bukan dia yang Kukehendaki. Aku tidak menilai seperti manusia menilai. Manusia melihat rupa, tetapi Aku melihat hati." 

— 1 Samuel 16:7 









TED - LV, 08012013

About Stephanus Tedy

About Stephanus Tedy

Visitor Counter

Copyright © 2004-2024