Monday

BELAJAR DARI FILM DAREDEVIL (Netflix-2015)



Tanggal 10 April 2015 lalu muncul serentak Season 1 (seri 1 - 13) film seri TV online berbayar di Netflix berjudul “Daredevil”. Itu bukan cerita horor, tapi cerita superhero buta yang memaksimalkan potensi dirinya. Film yang diberi rating 97% oleh para kritikus di situs Rotten Tomatoes ini sangat menarik untuk ditonton karena kita bisa belajar banyak dari film itu. Penuh percakapan cerdas dan adegan menegangkan.

Semua karakter protagonist dan antagonis memiliki latar belakang psikologis masing-masing. Kedua-duanya bertumbuh besar di Hell’s Kitchen, Manhattan, New York. Keduanya juga sakit jiwa. Tokoh protagonist bernama Matthew Murdock (Matt). Berprofesi sebagai pengacara newbie bersama teman masa kecil: Franklin (Foggy) Nelson.

Ketika umur kira-kira 11 tahun, Matt mengalami kecelakaan dan matanya terkena tumpahan cairan kimia radio aktif sehingga menjadi buta. Matt kecil memiliki ayah (Jack “Battlin” Murdock) seorang petinju bayaran tahan pukul. Tapi akhirnya sang ayah ditembak mati oleh pembunuh upahan sang promotor karena menolak untuk diatur mematuhi rekayasa hasil pertandingan.

Buta di usia muda ternyata menjadi berkat bagi Matt. Indera kelima dan keenamnya menjadi berkembang jauh lebih efektif ketika buta dibandingkan jika ia melek. Ditraining seni bela diri dan dimentori oleh pendekar buta anti sosial (Stick) yang tertarik dengan kecerdasan, karakter ulet, tahan pukul dan berani membela orang yang lebih lemah yang dimiliki Matt. Setelah ditraining oleh Stick, Matt menjadi master dalam pertarungan tangan kosong. Gerakan yang dilakukannya merupakan kombinasi unik dari berbagai aliran seni beladiri: ninjutsu, aiki jujutsu, jujitsu, kung fu, capoeira, judo, aikido, gulat (wrestling), dan beladiri tongkat (stick fighting) digabungkan dengan tinju gaya Amerika (American-style boxing) serta kemampuan atletik dan gimnastik tingkat tinggi. Stick juga mengingatkan Matt untuk tidak mengasihani diri sendiri. Respek kepada diri. Selalu menempa diri dan mengembangkan kepekaan indera suara, indera perasa, indera pembau dan indera pengecap.

Di sisi lain, tokoh antagonis pengusaha yang kaya dan sangat berkuasa bernama Wilson Fisk. Kekayaannya dikumpulkan dari bisnis illegal: narkoba dan human trafficking. Dalam film Daredevil tahun 2003 ia diberi gelar Kingpin; bahasa slang untuk gembong dunia kejahatan (underworld) di New York. Waktu kecil Wilson adalah anak gendut penakut yang sering dihina dan dilecehkan anak sebayanya. Dididik dengan cara kasar dan kejam (abusive) oleh ayahnya – Bill Fisk; yang meminjam uang dari mafioso untuk mencalonkan diri menjadi pejabat dengan motivasi (mirip para pejabat di dunia berkembang) bukan melayani masyarakat, tapi ingin mendapatkan uang lebih banyak dengan cara mudah. Fisk senior sangat brutal terhadap isterinya, Wilson dan orang lain. Bill akhirnya mati dipalu oleh Wilson yang membela ibunya ketika Bill sedang menyiksa isterinya.

Pengalaman masa kecil yang kelam membuat Wilson memiliki dua kepribadian. Di satu sisi ia sangat lembut, seperti anak kecil yang rapuh. Santun terhadap orang lain. Bertemperamen melankolik. Menyenangi musik klasik, wine berkelas, makanan mahal, lukisan dan wanita anggun. Tapi jika kemarahannya bangkit dan menjadi murka; karakter manusia neanderthal, brutal dan kejam seperti Iblis yang juga dimiliki ayahnya muncul dalam dirinya dengan sangat menakutkan. Kemarahan itu seringkali menyebabkan hilangnya nyawa orang lain. Hinaan dan pelecehan dimasa kecil menjadi cambuk baginya untuk rajin belajar dan ahli dalam manajemen bisnis, strategi perang dan melatih fisiknya sehingga menjadi sangat kuat dan perkasa. Plus kepala yang plontos. Kutuk keturunan terjadi. Karena dipengaruhi didikan ayah yang sudah dibunuhnya, ia tertarik mendapatkan uang dengan cara mudah dan terjun menjadi bos dunia kejahatan.



Disinilah kedua karakter bertemu dan terjadi konflik. Keduanya beralasan bahwa tindakan mereka adalah untuk membuat kota yang ditinggali menjadi lebih baik. Inilah ciri khas politikus. Keduanya mengklaim dirinya benar. 



Tapi ada perbedaan.

Demi uang dan kekuasaan, Wilson Fisk tidak segan-segan menghalalkan cara dengan menyuap petinggi polisi, membeli para pejabat berwenang dan membayar penjahat jalanan. Jika perlu, menyewa penjahat profesional. Jika mereka menolak, tidak segan ia mengutus para bounty hunter untuk mengancam, menyakiti dan membunuh mereka dengan kejam. Menurut Wilson dihadapan Vanessa, wanita anggun pemilik galeri lukisan yang ditaksirnya, ia tidak menikmati tindakan itu. Tapi jelas kelihatan di sepanjang film, cara machiavelli ini menjadi metode rutin Fisk. Wilson Fisk dengan berlangsungnya waktu menjadi bertambah jahat dan nekad karena dikelilingi oleh anah buah yang (karena takut) selalu terpaksa menyetujui apa yang ia lakukan.

Di sisi lain, Matt dengan topeng Daredevil tidak segan-segan menganiaya, mematahkan anggota tubuh; dan kadang sampai membuat koma para penjahat untuk mendapatkan informasi yang membuat ia semakin dekat kepada target utama: Wilson Fisk. Ketika ditanya Claire, perawat yang menolongnya dan kelak akan ditolongnya, Matt keceplosan mengatakan sangat menikmati ketika memukul dan menganiaya para penjahat itu untuk mendapatkan informasi. Untungnya Matt memiliki dukungan Pastor Lantom, sehingga ia bisa berbagi beban dan stress serta rasa bersalah Matt. Dalam hal ini, temperamen Matt menjadi lebih sehat dari Wilson Fisk karena memiliki sahabat yang mengarahkan dia dan nuraninya kepada hal-hal yang benar.

Saya tidak menganjurkan metode Matt atau metode Fisk untuk diterapkan dalam dunia sehari-hari. Tapi ada beberapa hal yang positif bisa dipelajari dari Matt.

1. Ulet dan tidak menyerah dengan kekurangan diri tapi merubah kekurangan itu menjadi kekuatannya. Adversity Quotient Matt sangat tinggi. Dalam hal ini saya ingat perkataan Rick Warren. Pengalaman terburuk kita menjadi pelayanan kita yang terbaik. Matt mengalami kebutaan yang dianggap sebagai hambatan bagi orang biasa, tapi bagi orang luar biasa jika dimentori dengan tepat; justru dimampukan untuk melihat peluang mengembangkan kekuatan lain yang tidak akan muncul jika ia tidak mengalami kebutaan. Blessings in disguise. Justru karena buta, ia dipertemukan dengan Stick yang akhirnya mementori Matt. [Saya harap dan mohon kepada Anda yang saat ini matanya masih normal; jangan termotivasi untuk membutakan mata Anda].

2. Mendapatkan mentor yang paham dan ahli dalam mengembangkan bakat yang ia miliki.

3. Menolong orang yang lebih lemah dan memang perlu pertolongan. Karen Page yang menjadi sekretaris Matt adalah korban Wilson Fisk yang diselamatkan Matt dari usaha pembunuhan. Tapi ironisnya Claire menjadi korban justru karena ia menolong merawat luka-luka Matt.

4. Memiliki belas kasihan. Tidak membunuh / menghilangkan nyawa lawannya yang ingin membunuh dirinya. Jika Anda mampu membunuh; punya 
alasan untuk membunuh; dan memiliki kesempatan, maka perlu kontrol diri yang sangat tinggi. Menurut para pelaku pembunuhan yang sakit jiwa, membunuh itu seperti narkoba. Kemampuan untuk menentukan apakah seseorang itu hidup dan mati memberikan seorang yang sakit jiwa perasaan berkuasa. Karena cuma Tuhan Allah yang boleh mencabut nyawa seseorang. Jika seseorang membunuh orang lain dengan sengaja, ia sudah mengambil peran sebagai Tuhan Allah. Seorang pembunuh serial psikopat bisa merasakan kesenangan ketika mengambil nyawa orang lain. Ia menjadi kecanduan membunuh. Oleh sebab itu, sekali dilakukan; sulit sekali melepaskan diri.

Hal yang dilakukan oleh Matt tapi harus dihindari (contoh buruk):

1. Stand alone. Kecenderungan orang yang kemampuannya sudah berkembang adalah menjadi independent dan lebih suka berjuang sendiri. Dengan alasan, orang lain yang tidak memiliki kemampuan setara bisa menjadi hambatan dalam menjalankan misi; karena tugas malah bertambah menjadi harus juga melindungi. Menurut hukum alam, dalam jangka pendek orang seperti ini bisa menang. Dalam jangka panjang, bisa babak belur atau bahkan hancur lebur. Pelajaran yang sangat mahal. Baru setelah hampir mati dihajar Wilson Fisk ("Speak of the Devil" seri 9), Matt baru sadar perlunya team work untuk membuat misinya bisa tercapai. Teamwork makes the dreams work.

2. Vigilante. Orang yang main hakim sendiri. Muncul dan berkembang subur di suatu wilayah atau negara jika kebenaran dimatikan dan hukum diinjak-injak. Korupsi merajalela. Pengadilan menjadi arena tawar menawar. Para penegak hukum tidak berfungsi. Manusia itu pada dasarnya/naturnya jahat. Makanya perlu hukum yang tegas. Reward dan punishment yang jelas. Serta konsistensi aplikasi yang mantap oleh aparat penegak hukum berkarakter dan pejabat yang bersih. Kurang dari itu, jangan harap ada dunia yang lebih baik atau maju ke level berikutnya.

3. Tidak bisa membina hubungan jangka panjang. Ini salah satu ciri ketidakdewasaan atau ketidaksiapan tokoh protagonist kita. Walaupun hubungan dengan dengan rekan kerja (Foggy) cukup dekat dan berlangsung lama, tapi karena natur peranan sebagai vigilante, membuat orang yang dekat dengan Matt seringkali menjadi korban para penjahat.

Peringatan:

Film ini bukan film superhero ringan konsumsi anak-anak atau remaja seperti film The Flash, Man of Steel atau The Avenger. Ini termasuk film thriller superhero karena banyak intrik dan cukup banyak adegan kekerasan. Yang sakit jantung tidak direkomendasi untuk menonton film ini.

Pertanyaan refleksi:

1. Apa yang menjadi kekuatan utama Anda?

2. Apa yang menjadi kelemahan Anda yang menghalangi Anda mencapai potensi diri secara maksimal ?

3. Bagaimana cara Anda merubah atau memanajemeni kelemahan Anda sehingga tidak menghalangi Anda?

4. Siapa yang menjadi mentor atau coach Anda dalam karir, bisnis, pelayanan dan kehidupan?

5. Apakah Anda sudah menerapkan bidang yang menjadi kekuatan Anda dalam hidup sehari-hari?

6. Apakah pekerjaan, bisnis atau pelayanan yang Anda lakukan sudah sesuai dengan kekuatan dan panggilan hidup Anda?

7. Jika ya, apakah Anda mau bekerja keras untuk mengembangkan dan memperdalam kekuatan dan keahlian Anda sehingga menjadi lebih efektif ?

8. Jika belum sesuai atau tidak sesuai, maukah Anda keluar dari zona nyaman dan bergerak untuk berubah sehingga hidup Anda benar-benar bergairah dan merdeka ?

9. Jika Anda macet di pertanyaan nomor 7 atau 8 dan membutuhkan bantuan professional, silahkan menghubungi kami.


Ciao.


TED
LV, 20042015


About Stephanus Tedy

About Stephanus Tedy

Visitor Counter

Copyright © 2004-2024